Tujuan pembelajaran
Di akhir pelajaran ini, Anda seharusnya sudah bisa;
- Definisi sanitasi
- Jelaskan tujuan sanitasi!
- Sebutkan jenis-jenis sanitasi!
- Jelaskan manfaat perbaikan sanitasi
Sanitasi mengacu pada kondisi kesehatan masyarakat yang terkait dengan air minum yang aman, dan pembuangan serta pengolahan limbah dan kotoran manusia. Mencegah kontak manusia dengan tinja merupakan bagian dari sanitasi, seperti halnya mencuci tangan dengan sabun.
Sistem sanitasi bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia melalui penyediaan lingkungan yang bersih, sehingga menghentikan penularan penyakit. Misalnya, diare dapat diminimalkan melalui sanitasi yang memadai. Banyak penyakit dapat dengan mudah ditularkan karena tingkat sanitasi yang rendah. Mereka termasuk; kolera, polio, trachoma, dan schistosomiasis.
Berbagai teknologi dan pendekatan untuk sanitasi meliputi;
- Sanitasi ekologis
- Sanitasi berbasis wadah
- Sanitasi total berbasis masyarakat
- Sanitasi lingkungan
- Sanitasi di tempat, dan
- Sanitasi berkelanjutan
Sistem sanitasi meliputi menangkap, menyimpan, mengangkut, mengolah, dan membuang atau menggunakan kembali kotoran manusia dan air limbah. Kegiatan penggunaan kembali dalam sistem sanitasi bertujuan untuk mengumpulkan nutrisi, air, bahan organik, atau energi yang terkandung dalam air limbah dan kotoran. Ini disebut ekonomi sanitasi atau rantai nilai sanitasi.

Gambar di atas menunjukkan proses daur ulang sampah. Beberapa kegunaannya antara lain; sebagai sumber bahan bakar, sumber makanan untuk pakan ternak, sebagai sumber bahan bangunan, dan pemulihan logam mulia.
Tujuan sanitasi
Tujuan umum sanitasi adalah untuk menyediakan lingkungan hidup yang sehat bagi semua orang. Tujuan sanitasi lainnya meliputi; melindungi sumber daya alam seperti tanah, air permukaan, dan air tanah, serta memberikan keamanan dan martabat bagi semua orang ketika mereka buang air kecil atau besar.
Sistem sanitasi yang efektif menyediakan penghalang antara manusia dan kotoran. Ini membantu memutus siklus penularan penyakit.
Teknologi sanitasi dapat mencakup struktur teknik seperti sistem saluran pembuangan, tempat pembuangan sampah padat, pengolahan limpasan permukaan, dan pengolahan limbah. Struktur ini terutama dirancang untuk pengolahan limbah padat kota dan air limbah. Teknologi sanitasi juga dapat berupa sistem sanitasi onsite sederhana. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi jamban sederhana untuk pengelolaan kotoran.
Jenis sanitasi
- Sanitasi dasar. Hal ini mengacu pada penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik yang tidak digunakan bersama oleh rumah tangga lain. Fasilitas sanitasi yang digunakan oleh 2 rumah tangga atau lebih disebut layanan sanitasi terbatas.
- Sanitasi berbasis wadah. Ini adalah sistem sanitasi dimana toilet digunakan untuk mengumpulkan kotoran manusia dalam wadah yang dapat ditutup dan dilepas. Wadah ini disebut kartrid. Kartrid kemudian diangkut ke fasilitas perawatan. Setelah pengangkutan, kotoran yang terkumpul dapat dibuang atau digunakan kembali.
- Sanitasi total berbasis masyarakat. Pendekatan ini terutama digunakan di negara-negara berkembang untuk meningkatkan higiene dan sanitasi di masyarakat. Jenis sanitasi ini terutama ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam kaitannya dengan sanitasi. Hal ini menyebabkan perubahan perilaku jangka panjang seperti meninggalkan buang air besar sembarangan. Ini terutama dilakukan di daerah pedesaan. Hal itu bisa dilakukan melalui pembangunan jamban sederhana, seperti lubang jamban.
- Sanitasi kering. Ini adalah sistem yang menerapkan jenis toilet kering tanpa selokan untuk mengangkut kotoran. Seringkali, sanitasi kering digunakan untuk merujuk pada sistem yang mengalihkan urin dari kotoran padat.
- Sanitasi ekologis. Sistem ini bertujuan untuk menggunakan kembali kotoran secara aman di bidang pertanian. Ini memiliki banyak keuntungan karena memberikan nutrisi dan bahan organik untuk penggunaan yang aman di bidang pertanian. Salah satu tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengurangi penggunaan sumber daya tak terbarukan.
- sanitasi darurat. Ini adalah sistem manajemen yang menyediakan sanitasi dalam situasi darurat. Misalnya, selama operasi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi, pengungsi internal, atau mereka yang terkena bencana alam. Beberapa tanggap darurat pertama termasuk pengelolaan buang air besar sembarangan.
- Sanitasi lingkungan. Ini melibatkan pengendalian faktor lingkungan yang dapat memfasilitasi penularan penyakit. Mereka termasuk; pengolahan air limbah, pengelolaan limbah padat, pengendalian polusi suara, dan pengolahan limbah industri.
- Sanitasi di tempat. Ini adalah sistem di mana air limbah dan kotoran dikumpulkan dan diolah atau disimpan di plot di mana mereka dihasilkan.
- Sanitasi berkelanjutan. Ini adalah sistem yang dirancang untuk bekerja dengan aman dan mengelola limbah dalam jangka waktu yang lama. Persyaratan untuk jenis sistem ini meliputi; penerimaan ekonomi dan sosial, dan perlindungan lingkungan dan sumber daya alam.
Manfaat perbaikan sanitasi
Mereka termasuk;
- Pengurangan penyebaran cacing usus, trachoma, dan schistosomiasis, yang merupakan penyakit tropis yang menyebabkan jutaan orang menderita.
- Pengurangan tingkat keparahan malnutrisi.
- Promosi martabat dan meningkatkan keamanan, khususnya di kalangan anak perempuan dan perempuan.
- Promosi kehadiran di sekolah melalui penyediaan layanan sanitasi.
- Pengurangan penyebaran resistensi antimikroba.
- Pemulihan nutrisi, air, dan energi terbarukan dari limbah tinja, dan
- Mitigasi kelangkaan air, melalui penggunaan air limbah yang aman.
Ringkasan
Kami telah mempelajarinya;
- Sanitasi mengacu pada kondisi kesehatan masyarakat yang terkait dengan air minum yang aman, dan pembuangan serta pengolahan limbah dan kotoran manusia.
- Sistem sanitasi bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia melalui penyediaan lingkungan yang bersih, sehingga menghentikan penularan penyakit.
- Sistem sanitasi meliputi menangkap, menyimpan, mengangkut, mengolah, dan membuang atau menggunakan kembali kotoran manusia dan air limbah.
- Sanitasi juga dapat digunakan untuk pemulihan nutrisi, air, dan energi terbarukan dari limbah tinja.