Google Play badge

jenis inflasi


Jenis-jenis Inflasi

Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa naik seiring waktu. Ini berarti uang dapat membeli lebih sedikit dari sebelumnya. Mari pelajari berbagai jenis inflasi.

1. Inflasi Tarik Permintaan

Inflasi tarikan permintaan terjadi ketika orang ingin membeli lebih banyak barang dan jasa daripada yang tersedia. Ketika permintaan lebih tinggi daripada pasokan, harga akan naik.

Contoh: Bayangkan hanya ada 10 mainan di sebuah toko, tetapi 20 anak ingin membelinya. Pemilik toko mungkin akan menaikkan harga karena banyak anak yang menginginkan mainan tersebut.

2. Inflasi Dorongan Biaya

Inflasi akibat dorongan biaya terjadi ketika biaya untuk membuat barang dan jasa naik. Hal ini dapat terjadi karena harga bahan baku atau upah yang lebih tinggi. Ketika biaya untuk membuat barang lebih mahal, perusahaan akan menaikkan harga.

Contoh: Jika harga kayu naik, pembuat furnitur akan menghabiskan lebih banyak biaya untuk membuat kursi dan meja. Mereka kemudian akan menaikkan harga kursi dan meja untuk menutupi biaya yang lebih tinggi.

3. Inflasi Terintegrasi

Inflasi bawaan terjadi ketika pekerja memperkirakan harga akan naik, sehingga mereka meminta upah yang lebih tinggi. Perusahaan kemudian menaikkan harga untuk membayar upah yang lebih tinggi, yang menyebabkan inflasi lebih lanjut.

Contoh: Jika pekerja memperkirakan biaya hidup akan naik, mereka mungkin meminta kenaikan gaji. Jika mereka mendapat gaji yang lebih tinggi, perusahaan mungkin menaikkan harga produk mereka untuk menutupi kenaikan gaji tersebut.

4. Hiperinflasi

Hiperinflasi terjadi ketika harga naik sangat cepat dan drastis. Hal ini biasanya terjadi ketika suatu negara mencetak terlalu banyak uang, sehingga nilai uangnya menjadi berkurang.

Contoh: Di beberapa negara, orang membutuhkan gerobak penuh uang hanya untuk membeli sepotong roti karena uang tersebut telah kehilangan banyak nilai.

5. Stagflasi

Stagflasi adalah kondisi ketika inflasi terjadi bersamaan dengan tingginya pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Ini adalah situasi yang langka dan sulit bagi suatu negara.

Contoh: Jika suatu negara memiliki harga tinggi tetapi banyak orang kehilangan pekerjaan dan ekonominya tidak tumbuh, maka negara tersebut mengalami stagnasi.

6. Deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi terjadi ketika harga turun seiring waktu. Meskipun kedengarannya bagus, deflasi dapat berdampak buruk bagi perekonomian karena orang mungkin menunda untuk membeli barang, dengan harapan harga akan turun lebih lanjut.

Contoh: Jika orang memperkirakan harga ponsel baru akan turun, mereka mungkin menunda untuk membelinya. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan menjual lebih sedikit ponsel dan menghasilkan lebih sedikit uang.

7. Reflasi

Reflasi adalah ketika pemerintah mencoba menaikkan harga untuk mengatasi deflasi. Mereka mungkin melakukannya dengan menurunkan suku bunga atau menambah jumlah uang beredar.

Contoh: Jika harga turun terlalu banyak, pemerintah mungkin menurunkan suku bunga sehingga orang meminjam dan membelanjakan lebih banyak uang, yang membantu harga naik lagi.

8. Disinflasi

Disinflasi terjadi ketika laju inflasi melambat. Harga masih naik, tetapi tidak secepat sebelumnya.

Contoh: Jika harga naik sebesar 5% tahun lalu tetapi hanya naik sebesar 3% tahun ini, itulah yang disebut disinflasi.

Ringkasan Poin-Poin Utama

Download Primer to continue