Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari dua gagasan yang disebut relativisme moral dan absolutisme moral. Gagasan-gagasan ini membantu kita memahami bagaimana orang memutuskan apa yang benar dan salah. Kita akan menggunakan kata-kata sederhana dan contoh-contoh mudah untuk memperjelas gagasan-gagasan ini. Meskipun topik-topik ini berasal dari etika dan filsafat moral, kita akan mempelajarinya dengan cara yang mudah dipahami.
Relativisme moral adalah gagasan bahwa apa yang benar atau salah dapat berubah tergantung di mana Anda berada atau dengan siapa Anda bersama. Ini berarti bahwa orang yang berbeda dan budaya yang berbeda dapat menyetujui aturan yang berbeda tentang cara berperilaku. Dalam relativisme moral, tidak ada aturan tunggal yang berlaku untuk semua orang sepanjang waktu. Sebaliknya, orang memandang kehidupan dan memutuskan apa yang baik dengan memikirkan budaya, keluarga, dan komunitas mereka.
Misalnya, di satu negara, ada adat istiadat tertentu yang mengatakan bahwa sangat penting untuk menghormati orang tua dengan selalu mendengarkan mereka. Di tempat lain, anak-anak mungkin didorong untuk berbicara dengan bebas dan mengajukan banyak pertanyaan, bahkan kepada orang dewasa. Kedua cara berpikir tersebut dapat dilihat dalam relativisme moral. Setiap kelompok orang memutuskan apa yang benar bagi mereka berdasarkan kepercayaan dan tradisi mereka sendiri.
Pikirkan tentang peraturan di rumah atau di sekolah. Di satu kelas, Anda mungkin memiliki peraturan bahwa setiap orang harus bergiliran saat bermain game. Di kelas lain, peraturannya mungkin adalah guru memanggil siswa secara acak. Kedua kelas ingin menjaga ketertiban dan keadilan, tetapi cara mereka melakukannya berbeda. Ini mirip dengan relativisme moral. Idenya adalah bahwa peraturan dapat berubah tergantung di mana Anda berada atau apa yang diyakini orang.
Contoh lain dapat ditemukan di berbagai keluarga. Beberapa keluarga mungkin memiliki aturan bahwa setiap orang harus mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" dengan cara yang ketat. Keluarga lain mungkin lebih santai dan memperbolehkan berbagai cara berbicara yang baik. Perbedaan ini menunjukkan bahwa apa yang dianggap sopan dan baik dapat bervariasi, seperti yang diajarkan oleh relativisme moral.
Absolutisme moral adalah gagasan bahwa ada aturan tetap tentang benar dan salah. Ini berarti bahwa beberapa hal selalu benar, tidak peduli siapa Anda atau di mana Anda tinggal. Menurut absolutisme moral, aturan-aturan ini tidak pernah berubah. Aturan-aturan tersebut sama untuk semua orang sepanjang waktu.
Contoh sederhana dari absolutisme moral adalah gagasan bahwa menyakiti seseorang dengan sengaja adalah tindakan yang salah. Apa pun yang terjadi, menyakiti orang lain dianggap buruk. Contoh lainnya adalah kejujuran. Banyak orang percaya bahwa mengatakan kebenaran adalah pilihan terbaik. Gagasan ini tidak berubah meskipun orang-orang berasal dari negara atau budaya yang berbeda.
Bayangkan Anda sedang bermain dengan teman-teman dan menemukan mainan yang hilang. Aturan yang berdasarkan pada absolutisme moral mungkin mengatakan bahwa Anda harus berusaha mengembalikan mainan itu kepada pemiliknya apa pun yang terjadi. Aturan ini tidak berubah dari satu taman bermain ke taman bermain lainnya.
Contoh lain adalah aturan di kelas yang mengatakan "dilarang memukul." Baik di sekolah, di pesta ulang tahun, atau di rumah, memukul selalu dianggap salah. Ini mirip dengan absolutisme moral karena aturannya tetap dan tidak bergantung pada situasi.
Mari kita bandingkan kedua ide ini dengan poin-poin sederhana:
Bayangkan Anda dan teman Anda sedang menggambar. Anda mungkin memiliki aturan yang mengatakan bahwa Anda harus selalu berbagi krayon. Teman Anda mungkin terkadang berbagi, tetapi terkadang merasa tidak apa-apa untuk menyimpannya. Jika Anda melihat absolutisme moral, berbagi akan selalu menjadi aturan. Namun dalam relativisme moral, aturan tersebut dapat berubah berdasarkan situasi dan perasaan orang-orang yang terlibat.
Dahulu kala, orang banyak berbicara tentang apa yang benar dan apa yang salah. Beberapa pemikir kuno percaya pada aturan-aturan pasti yang harus dipatuhi setiap orang. Ini adalah gagasan tentang absolutisme moral. Mereka berpikir bahwa beberapa aturan, seperti bersikap baik atau jujur, tidak pernah berubah.
Pemikir lain percaya bahwa apa yang benar bagi satu kelompok orang mungkin tidak benar bagi kelompok lain. Mereka percaya bahwa gagasan kita tentang benar dan salah dapat berubah seiring waktu dan dengan budaya yang berbeda. Gagasan ini disebut relativisme moral. Misalnya, orang-orang di satu bagian dunia mungkin merayakan hari libur khusus dengan cara yang unik, sementara orang-orang di bagian dunia lain mungkin merayakan hari libur yang sama dengan cara yang sangat berbeda. Kedua jawaban tersebut dapat diterima karena mencerminkan keyakinan moral yang berbeda.
Baik relativisme moral maupun absolutisme moral membantu kita memahami pilihan-pilihan kita. Relativisme moral mengajarkan kita untuk terbuka terhadap cara-cara berpikir yang lain. Ketika kita bertemu seseorang dari budaya yang berbeda, kita dapat mempelajari gagasan mereka tentang benar dan salah tanpa menghakimi mereka terlalu cepat.
Absolutisme moral memberi kita gambaran kuat tentang beberapa aturan yang membantu menjaga semua orang tetap aman dan diperlakukan secara adil. Misalnya, aturan bahwa kita tidak boleh menyakiti orang lain mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik. Banyak orang berpikir bahwa beberapa aturan tidak boleh diubah untuk menjaga masyarakat tetap adil.
Kedua gagasan ini bermanfaat. Keduanya membantu kita melihat bahwa meskipun beberapa aturan sangat penting, gagasan lain dapat bersifat fleksibel dan bervariasi dari satu orang atau budaya ke budaya lain. Pengetahuan ini membantu kita berpikir dengan saksama tentang tindakan dan pilihan kita setiap hari.
Saat Anda mencoba memutuskan apa yang benar atau salah, akan sangat membantu jika Anda mengajukan pertanyaan sederhana. Pikirkan tentang aturan yang Anda ketahui. Apakah aturan ini berubah di tempat yang berbeda? Atau apakah aturan tersebut selalu sama?
Misalnya, pikirkan tentang berbagi mainan. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah berbagi selalu baik, apa pun yang terjadi, atau dapatkah itu berubah tergantung pada situasinya?" Ketika Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda berpikir tentang absolutisme moral dan relativisme moral.
Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat memutuskan apakah suatu aturan merupakan aturan yang harus selalu dipatuhi atau apakah aturan tersebut dapat berubah ketika Anda berada di tempat berbeda atau dengan orang berbeda.
Keluarga, teman, dan masyarakat berperan besar dalam mengajarkan Anda tentang benar dan salah. Mereka membantu Anda mempelajari aturan mana yang penting dan mana yang mungkin berubah. Beberapa keluarga percaya pada aturan tetap yang menyatakan bahwa tindakan tertentu selalu baik atau selalu salah. Keluarga lain mungkin lebih fleksibel dan memungkinkan berbagai cara berperilaku dalam situasi yang berbeda.
Di sekolah, guru mungkin menetapkan aturan untuk membantu semua orang belajar dan merasa aman. Aturan-aturan ini dapat berasal dari absolutisme moral. Pada saat yang sama, teman-teman Anda mungkin memiliki ide yang berbeda tentang apa yang menyenangkan dan adil. Ini menunjukkan relativisme moral. Kedua ide tersebut membantu Anda belajar bagaimana menjadi orang yang penuh perhatian.
Setiap hari, Anda membuat pilihan yang menunjukkan apa yang Anda yakini benar atau salah. Saat Anda memutuskan untuk berbagi camilan, membantu teman, atau mengucapkan kata-kata yang baik, Anda membuat pilihan moral. Terkadang, pilihan ini mencerminkan aturan yang ditetapkan, seperti memperlakukan seseorang dengan baik apa pun yang terjadi. Di lain waktu, keputusan Anda mungkin berubah karena situasi yang berbeda.
Misalnya, pikirkan tentang bermain gim. Salah satu aturannya mungkin adalah bahwa setiap orang harus mengambil giliran. Jika seseorang lupa menunggu giliran, orang lain mungkin merasa sedih. Aturan terhadap menyerobot antrean ini seperti absolutisme moral, karena harus dipatuhi apa pun yang terjadi. Di sisi lain, jika Anda bermain gim yang aturannya dapat diubah agar permainan lebih menyenangkan, Anda sedang melihat relativisme moral. Memahami kedua cara tersebut membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik setiap hari.
Orang-orang di berbagai belahan dunia memiliki tradisi yang berbeda. Tradisi-tradisi ini membantu membentuk apa yang mereka yakini benar. Dalam beberapa budaya, sangat penting untuk mengikuti aturan yang ketat karena mereka percaya beberapa tindakan tidak boleh diubah. Dalam budaya lain, orang mungkin percaya bahwa aturan dapat lebih fleksibel dan berubah seiring waktu dan tempat.
Misalnya, perhatikan hari libur khusus. Di satu negara, keluarga mungkin memiliki banyak adat istiadat ketat yang menunjukkan rasa hormat. Di negara lain, orang mungkin merayakannya dengan tradisi yang menyenangkan dan santai. Kedua jenis perayaan tersebut didasarkan pada gagasan tentang benar dan salah, tetapi keduanya menunjukkan relativisme moral karena adat istiadat berubah seiring dengan budaya.
Bahkan orang dewasa pun menggunakan gagasan tentang relativisme moral dan absolutisme moral dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketika orang dewasa membuat peraturan di tempat kerja, di sekolah, atau di pemerintahan, mereka berpikir tentang apa yang adil dan baik. Beberapa hukum dibuat karena orang-orang setuju bahwa tindakan tertentu, seperti mencuri atau menyakiti orang lain, selalu salah. Hukum-hukum ini menunjukkan absolutisme moral.
Di waktu lain, aturan dalam suatu komunitas dapat berubah karena orang-orang memiliki gagasan yang berbeda tentang apa yang terbaik. Misalnya, beberapa komunitas mungkin membuat aturan khusus untuk perayaan, festival, atau tradisi yang unik bagi mereka. Aturan yang fleksibel ini berasal dari relativisme moral. Dengan memahami kedua gagasan tersebut, orang dewasa mencoba membuat aturan yang adil dan baik bagi semua orang.
Mempelajari gagasan-gagasan ini membantu kita melihat bahwa bahkan di dunia orang dewasa, pilihan tentang benar dan salah sangatlah penting. Ketika kita mengetahui perbedaan-perbedaan ini, kita dapat membantu menjadikan masyarakat kita sebagai tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Berikut adalah beberapa pertanyaan sederhana yang dapat Anda ajukan kepada diri sendiri untuk mengeksplorasi ide-ide ini:
Pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda melihat apakah suatu aturan tidak pernah berubah atau berubah seiring dengan situasi. Pertanyaan-pertanyaan ini juga membantu Anda memutuskan apa yang tepat bagi Anda dan orang lain.
Gagasan yang telah kita pelajari hari ini juga berhubungan dengan mata pelajaran lain di sekolah. Dalam studi sosial, Anda belajar tentang bagaimana orang yang berbeda memiliki adat istiadat dan tradisi yang berbeda. Dalam sastra, tokoh dalam cerita membuat pilihan yang menunjukkan perasaan dan gagasan mereka tentang benar dan salah. Bahkan dalam seni, warna dan bentuk yang berbeda mungkin memiliki makna khusus bagi orang yang berbeda.
Tautan ini menunjukkan bahwa mempelajari tentang benar dan salah merupakan bagian dari banyak mata pelajaran. Baik Anda mempelajari sejarah atau sains, memahami bagaimana orang memutuskan apa yang baik akan membantu Anda melihat dunia dengan cara yang lebih baik.
Mari kita pikirkan sebuah cerita sederhana. Bayangkan dua orang sahabat, Anna dan Ben. Anna percaya bahwa berbagi selalu merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kebaikan. Dia selalu menawarkan camilannya kepada seseorang yang tidak memilikinya. Namun, Ben berpikir bahwa hal itu dapat berubah. Terkadang dia merasa bahwa menyimpan camilan untuk dirinya sendiri tidak apa-apa jika dia benar-benar membutuhkannya. Cara berpikir Anna menunjukkan ide yang mirip dengan absolutisme moral — dia percaya pada aturan tetap bahwa berbagi selalu benar. Ide Ben lebih seperti relativisme moral karena dia membiarkan aturan tersebut berubah berdasarkan kebutuhannya.
Kisah ini membantu kita melihat bahwa ada berbagai cara untuk memikirkan aturan tentang menjadi baik. Kedua cara tersebut dapat membantu dalam situasi yang berbeda. Dengan membicarakan contoh-contoh tersebut, kita belajar lebih banyak tentang bagaimana pilihan kita membuat dunia di sekitar kita menjadi lebih baik dan lebih ramah.
Berbicara dengan guru dan orang tua merupakan cara yang baik untuk mempelajari lebih lanjut tentang benar dan salah. Tanyakan kepada mereka mengapa menurut mereka suatu aturan penting. Tanyakan apakah aturan itu sama di mana-mana atau apakah aturan itu dapat berubah di tempat yang berbeda. Anda juga dapat membaca cerita dalam buku yang menunjukkan karakter yang membuat pilihan sulit. Cerita-cerita ini dapat membantu Anda melihat bahwa mempelajari moral adalah perjalanan yang Anda tempuh saat Anda tumbuh dewasa.
Setiap kali Anda membuat keputusan, pikirkan apakah itu pilihan yang didasarkan pada aturan tetap atau pilihan yang berubah seiring situasi. Dengan melakukan ini, Anda berlatih memahami baik absolutisme moral maupun relativisme moral.
Meskipun Anda mempelajari ide-ide ini di kelas dengan kata-kata dan contoh yang sederhana, Anda akan memiliki banyak kesempatan untuk membicarakannya dengan keluarga dan teman-teman Anda. Mendengarkan orang lain dan berbagi pemikiran dapat membantu Anda memahami mengapa sebagian orang berpikir dengan cara tertentu dan sebagian lainnya berpikir dengan cara berbeda.
Terkadang, setelah berdiskusi atau bercerita, Anda mungkin bertanya, "Apakah aturan ini selalu benar?" atau "Apakah aturan ini berubah jika saya berada di tempat lain?" Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda berpikir mendalam tentang bagaimana orang membuat aturan.
Baik relativisme moral maupun absolutisme moral mengajarkan kita tentang kebaikan. Meskipun orang-orang memiliki aturan yang berbeda, mereka semua ingin bersikap baik dan adil. Dalam absolutisme moral, bersikap baik selalu menjadi aturan yang harus dipatuhi. Dalam relativisme moral, kebaikan mungkin terlihat berbeda berdasarkan situasi. Gagasan utamanya adalah bahwa peduli terhadap orang lain sangatlah penting.
Misalnya, jika Anda melihat seseorang yang sedang sedih atau terluka, Anda dapat menggunakan hati Anda untuk menolongnya. Tindakan kebaikan yang sederhana ini merupakan pilihan yang diyakini banyak orang selalu baik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun aturan dapat berubah, kebaikan merupakan nilai yang membantu setiap orang merasa lebih baik.
Ketika kita mempelajari gagasan moral, kita belajar bahwa ada banyak cara untuk melihat yang benar dan yang salah. Beberapa cara sangat ketat, dan beberapa memungkinkan perubahan. Kedua pandangan tersebut membantu kita berpikir tentang perilaku dan aturan yang kita ikuti. Di dunia kita yang sibuk, menyadari gagasan-gagasan ini membantu kita hidup bersama dengan cara yang penuh rasa hormat dan bahagia.
Ingat, aturan dan moral bukan hanya tentang mengikuti instruksi. Aturan dan moral adalah tentang memahami cara memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, perhatian, dan kejujuran. Apakah Anda percaya pada aturan yang ditetapkan atau ide yang fleksibel, mengetahui mengapa Anda berperilaku dengan cara tertentu sangatlah penting.
Hari ini, kita belajar bahwa relativisme moral adalah gagasan bahwa apa yang benar atau salah dapat berubah tergantung pada situasi, budaya, atau keluarga. Kita juga belajar bahwa absolutisme moral adalah gagasan bahwa beberapa aturan bersifat tetap dan harus selalu dipatuhi. Kedua gagasan tersebut membantu kita memahami bagaimana orang hidup bersama dan membuat pilihan setiap hari.
Dengan membicarakan contoh-contoh dari sekolah, rumah, dan masyarakat, kami melihat bagaimana ide-ide ini dapat mengubah cara pandang kita terhadap tindakan dan keputusan. Mengetahui ide-ide ini dapat membantu Anda menjadi orang yang adil, baik hati, dan bijaksana.
Relativisme Moral: Ide ini mengajarkan kita bahwa apa yang benar atau salah dapat berubah. Hal ini bergantung pada budaya, keluarga, dan situasi. Dalam relativisme moral, kita belajar memahami pendapat yang berbeda dan menghargai cara hidup orang lain.
Absolutisme Moral: Ide ini mengajarkan kita bahwa beberapa aturan selalu sama. Bersikap jujur, baik hati, dan tidak menyakiti orang lain adalah contoh aturan yang menurut banyak orang tidak akan berubah.
Kedua gagasan tersebut membantu kita belajar tentang keadilan, kebaikan, dan rasa hormat. Gagasan-gagasan tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, di rumah, dan di masyarakat.
Ingatlah untuk mengajukan pertanyaan dan berbicara dengan keluarga serta teman-teman Anda tentang apa yang Anda yakini benar. Ini akan membantu Anda tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bijaksana. Mempelajari gagasan moral ini adalah perjalanan yang akan membantu Anda membuat pilihan yang baik setiap hari.