Google Play badge

membedakan sains dari pseudosains


Membedakan Sains dari Pseudosains

Hari ini kita akan mempelajari dua cara berpikir: sains dan pseudosains. Dalam pelajaran ini, kita akan melihat apa itu sains, apa itu pseudosains, dan bagaimana kita dapat membedakan keduanya. Kita akan menggunakan kata-kata sederhana dan banyak contoh dari kehidupan sehari-hari. Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu Anda berpikir dengan hati-hati dan mengajukan pertanyaan yang bagus tentang dunia di sekitar Anda.

Perkenalan

Sains adalah cara untuk mempelajari alam. Sains adalah metode yang dibangun dengan mengajukan pertanyaan dan menguji gagasan. Orang yang mempelajari sains, disebut ilmuwan, menggunakan eksperimen untuk memahami cara kerja berbagai hal.

Pseudosains terdengar seperti sains karena menggunakan kata-kata yang rumit dan ide-ide yang menarik. Namun, pseudosains tidak selalu mengikuti pengujian yang ketat atau memeriksa fakta dengan saksama. Pseudosains sering kali mengandalkan keyakinan, bukan bukti.

Dengan mempelajari perbedaannya, Anda akan dapat memutuskan ide mana yang didukung oleh fakta dan mana yang tidak. Ini membantu Anda menjadi pemikir yang cermat. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan menemukan banyak ide. Sains membantu kita memahami ide yang benar melalui pengujian dan bukti.

Apa itu Sains?

Sains adalah cara untuk mempelajari dunia menggunakan pengujian dan eksperimen yang cermat. Sains mengajukan pertanyaan seperti, "Apa yang terjadi?" dan "Mengapa hal itu terjadi?" Ilmuwan mengumpulkan bukti dengan mengamati, mengukur, dan menguji gagasan.

Misalnya, saat Anda menyiram tanaman kecil, Anda dapat melihatnya tumbuh. Para ilmuwan mempelajari mengapa tanaman tumbuh dengan air, tanah, dan sinar matahari. Mereka menggunakan pengujian untuk memeriksa apakah apa yang berhasil untuk satu tanaman berhasil untuk banyak tanaman. Pengujian yang cermat ini membantu semua orang menyetujui hasilnya.

Sains dibangun atas fakta. Jika banyak orang dapat mengulang tes yang sama dan melihat hasil yang sama, kita katakan bahwa sains itu kuat. Ide-ide yang lolos dari tes ini membantu kita belajar dan berkembang. Sains dapat ditemukan dalam obat-obatan yang kita konsumsi, bintang-bintang di langit, dan bahkan dalam baterai yang memberi daya pada mainan kita.

Proses Sains

Ada proses khusus yang diikuti para ilmuwan. Pertama, mereka mengajukan pertanyaan tentang sesuatu yang mereka lihat. Kemudian, mereka menebak cara menjawab pertanyaan itu. Tebakan ini disebut hipotesis.

Kemudian, para ilmuwan melakukan eksperimen. Mereka mengubah satu hal pada satu waktu dan mengamati apa yang terjadi. Mereka menuliskan pengamatan mereka dengan cermat. Ketika eksperimen selesai, mereka memeriksa hasilnya.

Jika hasilnya sesuai dengan dugaan, idenya mungkin benar. Jika hasilnya tidak sesuai, ilmuwan mencoba ide baru atau mengubah pengujian. Proses ini seperti menjadi detektif yang mencari petunjuk untuk memecahkan misteri.

Contoh Ilmu Pengetahuan

Bayangkan Anda ingin tahu apa yang membuat bola menggelinding lebih cepat. Anda dapat menguji berbagai permukaan, seperti karpet atau lantai yang halus. Dengan membandingkan pengujian tersebut, Anda akan mengetahui bahwa lantai yang halus membuat bola menggelinding lebih cepat. Ini adalah sains karena Anda menguji gagasan tersebut dan melihat hasil yang dapat Anda ukur.

Contoh lainnya adalah mencampur warna. Jika Anda mencampur cat merah dan biru, Anda akan mendapatkan warna ungu. Anda dapat mencoba percobaan ini berkali-kali. Setiap kali, merah dan biru bercampur untuk menghasilkan warna ungu, yang menunjukkan bahwa idenya kuat. Banyak percobaan seperti ini membantu kita melihat bagaimana berbagai hal bekerja di dunia.

Bahkan barang sehari-hari seperti bola lampu, telepon, dan mobil dibuat menggunakan sains. Insinyur dan ilmuwan bekerja keras untuk menguji ide-ide baru sehingga aman dan bermanfaat saat digunakan.

Apa itu Pseudosains?

Pseudosains adalah cara berpikir yang sedikit mirip dengan sains tetapi tidak mengikuti aturan yang sama. Pseudosains sering kali menggunakan ide-ide yang menyenangkan atau menarik tetapi tidak diuji secara saksama.

Orang yang menggunakan pseudosains mungkin menceritakan kisah yang kedengarannya benar bahkan tanpa pengujian. Mereka sering menggunakan opini dan kisah pribadi alih-alih bukti yang jelas. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui apakah ide tersebut berhasil untuk semua orang.

Penting untuk bertanya, "Bagaimana kita tahu ini benar?" Sains selalu mencari bukti, tetapi pseudosains dapat didasarkan pada kepercayaan atau tradisi tanpa pengujian nyata.

Contoh-contoh Pseudosains

Salah satu contoh populer dari pseudosains adalah astrologi. Astrologi adalah gagasan bahwa bintang-bintang dan planet-planet dapat memberi tahu kita tentang kehidupan dan masa depan kita. Banyak surat kabar memuat horoskop yang mengklaim dapat menggambarkan kepribadian kita atau meramalkan hari kita. Akan tetapi, gagasan-gagasan ini tidak didasarkan pada uji coba atau eksperimen.

Contoh lain adalah kepercayaan bahwa kristal tertentu dapat menyembuhkan Anda. Beberapa orang mengatakan bahwa memegang kristal akan menghilangkan rasa sakit atau penyakit. Mereka berbagi cerita tentang bagaimana kristal membantu mereka, tetapi tidak ada eksperimen terkontrol yang membuktikan bahwa hal ini berhasil untuk semua orang.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa pseudosains menggunakan ide-ide yang tidak diperiksa dengan langkah-langkah cermat yang digunakan sains. Meskipun ide-ide tersebut mungkin tampak menyenangkan atau menarik, ide-ide tersebut tidak didukung oleh eksperimen berulang dan bukti yang jelas.

Perbedaan Utama Antara Sains dan Pseudosains

Penting untuk mengetahui perbedaan antara sains dan pseudosains. Mari kita lihat beberapa poin penting:

Poin-poin ini membantu kita memeriksa apakah suatu ide baru bersifat ilmiah atau tidak. Sains mengajukan banyak pertanyaan dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas tentang keberhasilannya, sementara pseudosains lebih mengandalkan perasaan dan klaim yang belum teruji.

Bagaimana Kita Bisa Mengetahui Perbedaannya

Salah satu cara untuk membedakan sains dari pseudosains adalah dengan mengajukan pertanyaan sederhana: "Bisakah saya melihat eksperimennya?" atau "Apakah orang lain sudah melakukan uji coba yang sama?" Jika banyak orang telah menguji suatu ide dan menemukan hasil yang sama, kemungkinan besar ide tersebut ilmiah.

Bila seseorang memberi tahu Anda sebuah ide yang kedengarannya menakjubkan, mintalah bukti. Misalnya, jika seorang teman mengatakan bahwa sebuah mainan khusus dapat membuat Anda sangat cepat, tanyakan, "Apakah ilmuwan atau guru sudah pernah memeriksa ide ini?" Ide yang bagus datang dengan banyak pengujian dan hasil yang jelas.

Dengan mengajukan pertanyaan, Anda belajar mempercayai ide-ide dengan bukti yang kuat. Sains menghargai pengujian yang cermat dan permainan yang adil. Dalam pseudosains, Anda mungkin tidak mendapatkan jawaban yang jelas ketika Anda bertanya, "Bagaimana kita tahu ini benar?"

Contoh Sehari-hari yang Membantu Memahami Perbedaannya

Bayangkan Anda menemukan buku bergambar yang membahas tentang pohon ajaib yang bisa berbicara. Ide ini mungkin menyenangkan untuk dibaca, tetapi Anda tidak akan melihat pengujian yang menunjukkan pohon bisa berbicara. Sains akan meminta bukti, seperti merekam suara atau mengamati pohon dalam berbagai kondisi.

Sekarang, pikirkan tentang memasak makanan. Bila Anda mengikuti resep, Anda menggunakan langkah-langkah yang jelas dan bahan-bahan yang pasti. Hasilnya adalah hidangan yang dapat dicicipi semua orang. Jika seseorang mengatakan bahwa bumbu rahasia dapat membuat makanan terasa ajaib tanpa menjelaskan caranya, Anda akan berhati-hati untuk mempercayainya. Menguji resep dan memeriksa bahan-bahannya seperti eksperimen sains.

Anda mungkin juga melihat sains bekerja saat bermain di luar. Saat Anda melihat pelangi setelah hujan, Anda melihat efek alami cahaya dan air. Seorang ilmuwan dapat menjelaskan hal ini dengan fakta yang jelas tentang bagaimana cahaya membelok di dalam air. Sebuah cerita yang mengatakan pelangi memiliki kekuatan ajaib tanpa bukti adalah seperti pseudosains.

Filsafat Ilmu dan Peranannya

Filsafat sains adalah cara berpikir tentang cara kerja sains. Filsafat ini mengajarkan kita cara yang tepat untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban. Filsafat ini mengingatkan kita bahwa sains bukan sekadar kumpulan fakta, tetapi proses belajar dengan saksama dan bertanya, "Bagaimana kita tahu ini?"

Cara berpikir ini membantu semua orang—dari pelajar hingga orang dewasa—untuk memahami bahwa pengujian dan pembuktian sangatlah penting. Cara berpikir ini juga menunjukkan bahwa ketika banyak orang dapat menguji suatu gagasan, kita dapat lebih memercayainya. Filsafat sains membantu kita melihat bahwa sains yang baik selalu menerima informasi baru dan berupaya untuk menjadi lebih baik.

Misalnya, jika sekelompok guru menguji sebuah ide baru tentang bagaimana tanaman tumbuh, mereka akan berbagi hasil pengujian mereka dengan orang lain. Ketika orang lain mengulangi percobaan dan mendapatkan hasil yang sama, ide tersebut menjadi lebih kuat. Itulah inti dari sains, yang dipandu oleh filsafat sains.

Kesalahpahaman Umum

Kadang-kadang, orang bingung membedakan antara sains dan pseudosains. Keduanya dapat menggunakan kata-kata dan ide yang menarik, yang membuat keduanya sulit dibedakan pada awalnya. Namun, pengamatan yang cermat terhadap cara menguji suatu ide dapat menunjukkan perbedaannya.

Misalnya, beberapa buku atau acara TV mungkin menyajikan ide-ide besar dengan menggunakan bahasa yang kasar. Mereka mungkin mencampur eksperimen nyata dengan cerita yang tidak diverifikasi dengan bukti. Jika Anda bertanya, "Bagaimana Anda tahu?" dan jawabannya tidak menyertakan pengujian yang jelas, ide itu mungkin pseudosains.

Penting untuk mendengarkan dengan saksama dan mengajukan pertanyaan. Saat Anda mendengar sebuah ide, pikirkan apakah seseorang telah mengulangi pengujian dan menunjukkan bukti yang jelas. Kebiasaan ini akan membantu Anda terhindar dari tipu daya ide yang belum sepenuhnya teruji.

Mengapa Mengetahui Perbedaan Itu Penting

Memahami perbedaan antara sains dan pseudosains membantu kita membuat pilihan yang lebih baik. Bila Anda tahu bahwa sains didasarkan pada pengujian dan bukti yang berulang, Anda belajar untuk memercayai gagasan yang telah diperiksa oleh banyak orang.

Keterampilan ini berguna saat Anda melihat iklan atau cerita yang menjanjikan perbaikan cepat atau solusi ajaib tanpa bukti apa pun. Alih-alih langsung memercayainya, Anda akan bertanya, "Apa buktinya?" yang dengannya Anda melindungi diri sendiri dan orang lain dari klaim yang belum teruji.

Kemampuan membedakan juga membantu Anda di sekolah. Kemampuan ini mengajarkan Anda untuk bersikap kritis dan berhati-hati terhadap informasi. Kebiasaan mengajukan pertanyaan ini akan terus Anda lakukan saat Anda tumbuh dewasa dan menghadapi banyak tantangan.

Aplikasi di Dunia Nyata

Sains sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Teknologi yang kita gunakan, seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet, berasal dari uji ilmiah. Dokter menggunakan sains untuk memutuskan perawatan dan obat-obatan yang membantu kita merasa lebih baik. Di pabrik, sains membantu membuat mainan dan pakaian yang aman digunakan.

Di sisi lain, pseudosains terkadang dapat menyesatkan orang. Misalnya, jika seseorang menggunakan ide yang belum teruji untuk membuat suatu produk mengklaim bahwa produk tersebut akan membuat Anda sangat kuat atau sehat, banyak orang mungkin akan mencobanya. Tanpa bukti, ide-ide ini mungkin tidak akan berhasil sama sekali. Ini menunjukkan mengapa memeriksa bukti itu penting.

Masyarakat dan pemerintah setempat juga menggunakan sains saat merencanakan dan membangun tempat-tempat seperti taman dan sekolah. Mereka menguji ide-ide baru untuk memastikan jalan aman dan bangunan kokoh. Pemeriksaan cermat ini, yang merupakan bagian dari sains, membantu menjaga keselamatan semua orang.

Karena sains didasarkan pada eksperimen yang jelas dan berulang, sains membantu orang memercayai berbagai hal yang kita gunakan setiap hari. Ketika ide diuji dan disetujui, kita tahu bahwa ide tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan kita dengan aman dan andal.

Kisah Sehari-hari yang Lebih Relevan

Bayangkan Anda sedang bermain di taman. Anda melihat selang air menyiram tanaman, dan Anda melihat beberapa tanaman tumbuh lebih cepat daripada yang lain. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa. Seorang ilmuwan akan melakukan uji coba dengan memberikan jumlah air yang berbeda pada tanaman yang berbeda. Dengan setiap uji coba, mereka dapat mempelajari bagaimana air membantu tanaman tumbuh. Ini adalah contoh nyata dari sains dalam praktik.

Sekarang, bayangkan sebuah cerita yang diceritakan seseorang tentang jimat ajaib yang tergantung di pohon yang membuat hewan bisa berbicara. Meskipun ceritanya mungkin menyenangkan, tidak ada cara untuk menguji atau mengulang keajaiban itu. Ini adalah contoh pseudosains karena didasarkan pada sebuah cerita, bukan pada eksperimen.

Coba bayangkan juga hari hujan. Setelah hujan berhenti, Anda akan melihat pelangi yang cerah di langit. Sains memberi tahu kita bahwa hal ini terjadi karena cahaya tertekuk saat melewati tetesan air hujan. Penjelasannya dapat diuji dan ditunjukkan kepada orang lain. Cerita lain mungkin mengatakan pelangi adalah jembatan menuju negeri ajaib. Ide ini menyenangkan tetapi tidak memiliki bukti, dan ini adalah contoh pseudosains.

Dengan membandingkan contoh-contoh ini, Anda dapat mengetahui bahwa sains didasarkan pada eksperimen yang dapat Anda ulangi, sementara pseudosains bergantung pada cerita yang tidak diverifikasi melalui pengujian.

Tips Mengajukan Pertanyaan yang Tepat

Setiap kali Anda mendengar sebuah ide baru, tanyakan pada diri Anda sendiri untuk melihat apakah ide tersebut ilmiah. Anda dapat bertanya, "Apakah ide ini telah diuji oleh banyak orang?" atau "Dapatkah saya melihat eksperimen yang jelas untuk membuktikannya?"

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini seperti menjadi detektif. Saat Anda bertanya-tanya tentang sesuatu, Anda mencari petunjuk dan bukti. Dengan cara ini, Anda akan tahu apakah suatu ide dapat dipercaya.

Bicaralah dengan guru atau orang tua Anda jika Anda tidak yakin dengan suatu ide. Mereka dapat membantu Anda memahami apakah ide tersebut berdasarkan bukti atau hanya sekadar cerita yang menyenangkan.

Bila Anda berlatih mengajukan pertanyaan yang baik, Anda akan belajar untuk hanya memercayai ide-ide yang telah diuji dengan saksama. Ini membuat Anda cerdas dan yakin dengan apa yang Anda yakini.

Bagaimana Anda Dapat Menjelajahi Sains di Rumah?

Anda bisa menjadi ilmuwan di rumah dengan melakukan percobaan sederhana. Cobalah mencampur dua warna air menggunakan pewarna makanan. Perhatikan bagaimana warna baru terbentuk. Percobaan ini menunjukkan bagaimana mencampur sesuatu dapat mengubahnya, dan ini adalah bagian dari sains.

Anda juga dapat mengeksplorasi sains dengan menanam tanaman kecil. Tanam benih dalam cangkir berisi tanah. Beri satu benih air yang banyak dan benih lainnya hanya sedikit air. Perhatikan tanaman mana yang tumbuh lebih sehat. Uji coba sederhana ini memungkinkan Anda melihat bagaimana air membantu tanaman tumbuh.

Mintalah keluarga Anda untuk membantu Anda mencatat apa yang terjadi. Tuliskan hasil pengamatan Anda dan bicarakan tentangnya. Percobaan ini membantu Anda mempelajari cara yang cermat untuk mengajukan pertanyaan dan memeriksa gagasan, seperti yang dilakukan para ilmuwan di laboratorium mereka.

Belajar dari Kesalahan

Terkadang, eksperimen tidak berjalan sesuai harapan. Hal ini wajar dalam sains. Ketika sebuah tes tidak memberikan jawaban yang kita harapkan, para ilmuwan belajar dari kesalahan tersebut dan mencoba lagi. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru.

Pseudosains biasanya tidak mengubah idenya ketika terjadi kesalahan. Pseudosains akan tetap mempertahankan cerita lama meskipun hasil pengujian menyatakan bahwa cerita itu tidak benar. Namun, sains selalu terbuka untuk perbaikan. Ini adalah salah satu perbedaan terpenting antara kedua pendekatan tersebut.

Ingat, setiap kesalahan adalah kesempatan untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan dan mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja dunia yang sebenarnya. Saat Anda membuat kesalahan dalam eksperimen sains, Anda selangkah lebih dekat untuk memahami kebenaran.

Melihat ke Masa Depan

Saat Anda tumbuh dewasa, Anda akan mendengar banyak ide baru. Beberapa ide bersifat ilmiah, dan beberapa mungkin bersifat pseudosains. Mempelajari cara meminta bukti dan menguji ide akan membantu Anda membuat keputusan yang baik, berapa pun usia Anda.

Bila Anda memahami bahwa sains memerlukan eksperimen dan bukti yang cermat, Anda akan lebih siap untuk membuat pilihan yang bijak. Pemikiran ini akan membantu Anda di sekolah, di rumah, dan bahkan dalam memilih hobi atau karier masa depan.

Selalu ingat untuk bertanya, "Bagaimana kita tahu?" dan mencari tes yang menunjukkan bukti yang jelas. Kebiasaan ini akan membantu Anda memutuskan ide mana yang dapat dipercaya saat Anda belajar dan berkembang.

Mengapa Kita Percaya pada Sains?

Sains mengajarkan kita untuk selalu ingin tahu dan memeriksa fakta. Kita memercayai sains karena sains meminta bukti dan mengulang eksperimen. Ketika sebuah ide diuji berkali-kali dan semua pengujian menunjukkan hasil yang sama, ide tersebut menjadi kuat dan dapat diandalkan.

Ini mirip dengan permainan di mana Anda mengikuti aturan yang sama dan mendapatkan hasil yang sama setiap saat. Dalam sains, jika Anda mengikuti langkah yang sama, Anda akan melihat jawaban yang sama. Pengulangan ini membantu setiap orang mempercayai hasilnya.

Karena sains bekerja dengan cara ini, orang-orang menggunakannya untuk membangun obat-obatan yang aman, bangunan yang kuat, dan teknologi cerdas. Buktinya diulang, dibagikan, dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Ringkasan Poin-Poin Utama

Sains adalah cara yang cermat untuk mempelajari dunia. Sains menggunakan eksperimen, pengamatan, dan pengujian berulang untuk membuktikan suatu gagasan.

Pseudosains menggunakan ide-ide yang mungkin terdengar nyata tetapi tidak diuji secara saksama. Sering kali mengandalkan kepercayaan atau cerita tanpa bukti yang jelas.

Perbedaan utamanya terletak pada pengujian, bukti, konsistensi, dan keterbukaan terhadap informasi baru. Sains menerima fakta-fakta baru dan dapat berubah ketika muncul ide-ide yang lebih baik.

Contoh sehari-hari, seperti mengamati pelangi atau mencampur warna, menunjukkan kepada kita cara kerja sains. Sebaliknya, kisah-kisah ajaib atau klaim yang belum teruji adalah contoh pseudosains.

Dengan mengajukan pertanyaan yang bagus seperti "Bagaimana kita tahu?" saat Anda mendengar ide baru, Anda dapat menggunakan sains untuk memutuskan ide mana yang dapat dipercaya.

Ingat, menjadi pemikir yang cermat berarti selalu mencari bukti dan pengujian yang jelas. Sains membantu kita belajar dan meningkatkan kualitas hidup kita, sementara pseudosains mungkin menyenangkan tetapi tidak selalu memberi kita kebenaran.

Download Primer to continue