Persamaan adalah kalimat matematika pendek. Persamaan menggunakan tanda sama dengan “=” untuk menunjukkan bahwa dua jumlah adalah sama. Jumlah tersebut dapat berupa angka, kelompok objek, atau cerita bilangan sederhana. Jika jumlahnya sama, kita katakan keduanya sama .
Setiap persamaan memiliki sisi kiri dan sisi kanan . Tanda sama dengan terletak di tengah, seperti jembatan yang menghubungkan kedua sisi. Sisi kiri muncul sebelum “=”. Sisi kanan muncul setelah “=”.
Memahami kedua sisi membantu anak-anak melihat bahwa matematika adalah tentang keseimbangan. Seperti jungkat-jungkit di taman bermain, kedua sisi persamaan harus cocok. Jika seorang anak duduk di salah satu ujung, anak dengan berat yang sama harus duduk di ujung lainnya agar jungkat-jungkit menjadi rata. Persamaan bekerja dengan cara yang sama—setiap sisi harus menunjukkan total yang sama.
Perhatikan persamaan \(3 + 2 = 5\). Sisi kiri adalah \(3 + 2\). Sisi kanan adalah \(5\). Jika Anda menambahkan 3 dan 2, Anda akan memperoleh 5, jadi kedua sisinya cocok.
🍌🍌🍌 + 🍌 = 🍌🍌🍌🍌. Sisi kiri menunjukkan empat buah pisang—tiga ditambah satu. Sisi kanan menunjukkan empat buah pisang yang berjajar. Kedua sisi menunjukkan jumlah yang sama, jadi persamaannya benar.
Anggaplah “=” sebagai timbangan keseimbangan. Jika Anda menaruh 4 balok di satu sisi timbangan dan dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 balok di sisi lainnya, timbangan akan tetap seimbang. Dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 balok memiliki berat yang sama dengan tumpukan tunggal yang terdiri dari 4 balok. Dalam matematika, kita menuliskan gagasan ini sebagai \(4 = 2 + 2\). Setiap sisi menyeimbangkan sisi lainnya.
Contoh 1
Persamaan: \(4 = 2 + 2\)
Contoh 2
Persamaan: \(1 + 3 = 2 + 2\)
Contoh 3
Persamaan: \(\kuadrat + 1 = 3\)
Berbagi Camilan : Bayangkan dua orang teman berbagi kue. Satu orang teman menaruh 2 kue di piring, dan teman lainnya menambahkan 3 kue lagi. Bersama-sama mereka memiliki 5 kue. Mereka juga dapat memulai dengan 5 kue dan membaginya menjadi kelompok berisi 2 dan 3 kue. Ketika mereka menuliskannya, mereka melihat \(2 + 3 = 5\) atau \(5 = 2 + 3\). Piring menunjukkan kesetaraan.
Menyeimbangkan Jungkat-jungkit : Jungkat-jungkit dikatakan seimbang jika kedua sisinya memiliki berat yang sama. Seorang anak yang beratnya 25 kg dapat menyeimbangkan dua anak yang lebih kecil yang beratnya 10 kg dan 15 kg secara bersamaan. Dalam matematika, kita dapat menulis \(25 = 10 + 15\). Anak-anak tahu bahwa jungkat-jungkit itu seimbang jika kedua sisinya terasa seimbang.
Mengukur Air : Menuangkan air dari kendi ke dalam dua cangkir dapat menunjukkan kesetaraan. Jika satu cangkir menampung 150 ml dan cangkir lain ditambah cangkir kecil menampung 100 ml + 50 ml, jumlahnya sama. Seorang anak dapat melihat \(150 = 100 + 50\).
Berikan anak-anak gambar timbangan yang besar. Letakkan kartu angka atau mainan kecil di setiap sisi dan tanyakan mana yang termasuk sisi kiri atau kanan. Anak-anak dapat memberi label pada setiap sisi dan kemudian menghitung untuk memastikannya cocok.
Terkadang pengurangan muncul di satu sisi. Misalnya, \(6 - 2 = 4\). Sisi kiri menunjukkan soal pengurangan. Sisi kanan menunjukkan angka 4. Setelah menyelesaikan \(6 - 2\), kita melihat sisi kiri juga sama dengan 4. Jadi sisi-sisinya seimbang.
Nol berarti tidak ada. Dalam persamaan seperti \(0 = 1 - 1\), sisi kiri adalah 0, dan sisi kanan adalah \(1 - 1\). Karena \(1 - 1\) sama dengan 0, kedua sisinya cocok. Gagasan ini membantu anak-anak melihat bahwa menghilangkan semuanya tidak akan menyisakan apa pun, yang masih seimbang dengan 0.
Kita dapat menunjukkan angka 5 dengan berbagai cara: \(2 + 3\), \(4 + 1\), atau \(5 + 0\). Penulisan \(2 + 3 = 5\) dan \(5 = 4 + 1\) membantu anak-anak melihat gambar yang berbeda dengan jumlah yang sama. Ini membangun fleksibilitas angka.
Persamaan dapat memiliki beberapa angka di satu sisi, seperti \(1 + 2 + 3 = 6\). Di sini, sisi kiri memiliki tiga angka yang dijumlahkan, tetapi semuanya digabungkan untuk mencocokkan angka tunggal di sisi kanan, yaitu 6. Mengetahui cara memecah dan menggabungkan kembali angka akan membantu matematika mental di kemudian hari.
Di kelas-kelas berikutnya, anak-anak akan menemukan variabel yang merupakan angka yang tidak diketahui. Mereka juga akan memecahkan persamaan yang lebih panjang. Namun, gagasan tentang dua sisi yang sama tidak pernah berubah. Memulai dengan pemikiran kiri-dan-kanan yang sederhana mempersiapkan mereka untuk aljabar yang lebih sulit di kemudian hari.