Google Play badge

mekanisme tanaman


Mekanika tanaman mengacu pada subkelompok botani yang memeriksa fungsi tanaman. Kajian lain yang melekat pada hal ini antara lain: ekologi tumbuhan yang mengacu pada interaksi antara tumbuhan dan lingkungannya, morfologi tumbuhan yang merupakan struktur tumbuhan, biologi sel, fitokimia, biologi molekuler dan biofisika.

Beberapa area yang tercakup dalam mekanika tanaman adalah: fotosintesis, nutrisi tanaman, respirasi, fotoperiodisme, tropisme, fungsi hormon tanaman, gerakan nastik, ritme sirkadian, fotomorfogenesis, fisiologi cekaman lingkungan, dormansi benih dan perkecambahan, transpirasi dan fungsi stomata.

Studi tentang mekanika tanaman melibatkan studi kegiatan internal tanaman, proses fisik dan kimia yang terkait dengan kehidupan tanaman. Studi berkisar dari skala kecil seperti interaksi molekuler fotosintesis dan difusi internal nutrisi, mineral dan air hingga skala besar yang mencakup proses kontrol reproduksi, dormansi, musiman, dan perkembangan tanaman. Kelompok studi lain di bawah ini meliputi: fitokimia yang mengacu pada studi biokimia tanaman dan fitopatologi yang mengacu pada studi tentang penyakit tanaman.

BIOKIMIA TANAMAN.

Unsur-unsur kimia utama yang menyusun tumbuhan adalah karbon, hidrogen, fosfor, oksigen, nitrogen, dan lain-lain. Terlepas dari kesamaan unsur-unsur kimia penyusun tumbuhan, tumbuhan menghasilkan berbagai senyawa kimia yang memiliki sifat unik yang digunakan tumbuhan tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Manusia mengekstrak pigmen dari tumbuhan yang digunakan dalam deteksi dan penyerapan cahaya untuk digunakan dalam pembuatan pewarna. Beberapa produk tanaman digunakan dalam pembuatan biofuel dan karet untuk tujuan komersial. Salah satu senyawa tumbuhan terpenting adalah yang digunakan untuk aktivitas farmakologis seperti asam salisilat yang bertanggung jawab untuk produksi aspirin, digoksin, dan morfin.

HORMON TUMBUHAN.

Hormon tanaman yang juga dapat disebut sebagai zat pengatur tumbuh adalah bahan kimia pengatur tumbuh tanaman. Mereka adalah bahan kimia yang ketika diproduksi dalam jumlah kecil, mereka mendorong pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan jaringan dan sel. Hormon mempengaruhi proses tanaman yang sangat penting seperti pembungaan, perkembangan benih, perkecambahan dan dormansi.

Beberapa hormon terpenting dalam tanaman adalah: auksin, asam absisat (ABA), etilen, sitokinin, dan giberelin.

FOTOPERIODISME.

Ini mengacu pada respons tanaman terhadap perubahan panjang relatif hari itu. Sejumlah besar tumbuhan berbunga memiliki pigmen fitokrom yang berfungsi untuk mendeteksi setiap perubahan sepanjang hari. Hal ini menyebabkan klasifikasi tumbuhan menjadi tumbuhan berhari pendek, berhari panjang, dan berhari netral.

GERAKAN NASTIK DAN TROPISSME.

Tumbuhan cenderung merespons berbagai rangsangan berbeda yang dapat terarah atau tidak terarah. Tropisme adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada respons tanaman terhadap rangsangan terarah yang meliputi: sinar matahari dan gravitasi. Gerakan nastik di sisi lain mengacu pada respons tanaman terhadap rangsangan non-arah yang meliputi kelembaban dan suhu.

PENYAKIT TANAMAN.

Fitopatologi mengacu pada studi tentang penyakit tanaman dan cara resistensi atau cara tanaman mengatasi infeksi. Penyebab utama penyakit pada tanaman adalah invasi fisik serangga, virus, jamur dan bakteri.

Download Primer to continue