Penalaran adalah kemampuan kognitif untuk memproses informasi, menganalisis isu, memverifikasi fakta, dan membenarkan keyakinan atau tindakan berdasarkan pengetahuan yang ada atau baru. Ini adalah salah satu ciri utama yang membedakan manusia dari spesies lain. Penalaran terkait erat dengan pemikiran, intelek, dan proses pemahaman.
Penalaran manusia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama:
Penalaran logis dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi tiga jenis utama:
Selain itu, jenis penalaran informal meliputi penalaran verbal (memahami dan memproses informasi tertulis atau lisan) dan penalaran intuitif (berdasarkan naluri atau pemrosesan informasi secara bawah sadar). Dalam pengambilan keputusan di dunia nyata, penalaran logis dan intuitif sering kali berinteraksi dan terkadang dapat saling bertentangan, terutama dalam konteks sosial.
Penalaran membantu menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat. Penalaran membenarkan peristiwa atau fenomena dengan menganalisis sebab dan akibat. Penalaran yang efektif memungkinkan individu untuk menyajikan argumen berdasarkan logika dan bukti yang kuat, yang mengarah pada penilaian yang lebih baik.
Menurut filsuf Jürgen Habermas, penalaran dapat dibagi menjadi tiga kategori berbeda:
Perbedaan lainnya adalah antara penalaran pribadi dan penalaran publik:
Penalaran Pribadi – Digunakan ketika individu beroperasi dalam peran terstruktur dalam masyarakat, seperti pekerjaan atau lembaga.
Penalaran Publik – Digunakan ketika individu berpikir secara mandiri, melampaui batasan institusional, untuk terlibat dalam wacana rasional.
Penalaran merupakan kemampuan dasar manusia yang memungkinkan kita memahami dunia, membenarkan keyakinan, dan memecahkan masalah. Dengan memahami berbagai jenis penalaran dan penerapannya, individu dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan membuat keputusan yang tepat baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.