Atmosfer yang mengelilingi Bumi memiliki berat dan menekan apa pun di bawahnya. Berat udara di atas area tertentu di permukaan bumi disebut tekanan atmosfer. Ini adalah faktor penting yang mempengaruhi cuaca dan iklim Bumi.
Tekanan atmosfer dapat diukur dengan alat yang disebut barometer dan ini juga dikenal sebagai tekanan barometrik. Dalam barometer, kolom merkuri dalam tabung gelas naik atau turun karena berat atmosfer berubah. Ahli meteorologi menggambarkan tekanan atmosfer dengan seberapa tinggi merkuri naik.
Biasanya diukur dalam milibar
Suasana
Tekanan atmosfer berubah pada ketinggian yang berbeda. Saat tekanan menurun, jumlah oksigen yang tersedia untuk bernafas juga berkurang. Pada ketinggian yang sangat tinggi, tekanan atmosfer dan oksigen yang tersedia menjadi sangat rendah sehingga orang bisa sakit dan bahkan meninggal. Tekanan tertinggi berada di permukaan laut di mana kepadatan molekul udara adalah yang terbesar.
Pendaki gunung menggunakan oksigen kemasan saat mereka mendaki puncak yang sangat tinggi. Mereka juga membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan ketinggian karena berpindah dengan cepat dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dapat menyebabkan penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi juga disebut "tikungan", juga merupakan masalah bagi penyelam scuba yang muncul ke permukaan terlalu cepat.
Pesawat menciptakan tekanan buatan di dalam kabin agar penumpang tetap nyaman saat terbang. Saat Anda naik pesawat terbang, tekanan atmosfer menjadi lebih rendah daripada tekanan udara di dalam telinga Anda. Telinga Anda menonjol karena mencoba menyamakan, atau mencocokkan, tekanan. Hal yang sama terjadi ketika pesawat sedang turun dan telinga Anda harus menyesuaikan diri dengan tekanan atmosfer yang lebih tinggi.
Tekanan atmosfer adalah indikator cuaca. Ketika sistem bertekanan rendah bergerak ke suatu area, biasanya menyebabkan kekeruhan, angin, dan curah hujan. Sistem tekanan tinggi biasanya menghasilkan cuaca yang cerah dan tenang.
Tekanan udara di permukaan laut – Tekanan udara terbesar yang menekan tubuh kita adalah di permukaan laut. Ilmuwan menggunakan istilah satu atmosfer untuk menggambarkan tekanan di permukaan laut. Tekanan normal di permukaan laut adalah 14,7 psi (pon per inci persegi). Tekanan normal di permukaan laut berukuran 29,9213 inci (760 mm) pada barometer. Artinya di setiap inci persegi tubuh kita. Alasan kita bisa menggerakkan tangan kita maju mundur adalah karena tekanannya sama dengan tekanan di dalam dan di luar tubuh kita juga.
Sistem bertekanan rendah, juga disebut depresi, adalah area di mana tekanan atmosfer lebih rendah daripada area di sekitarnya. Terendah biasanya dikaitkan dengan angin kencang, udara hangat, dan pengangkatan atmosfer. Dalam kondisi ini, posisi terendah biasanya menghasilkan awan, presipitasi, dan cuaca bergolak lainnya, seperti badai tropis dan siklon.
Area yang rentan terhadap tekanan rendah tidak memiliki diurnal ekstrem (siang vs. malam) atau suhu musiman ekstrem karena awan yang ada di area tersebut memantulkan kembali radiasi matahari yang masuk ke atmosfer. Akibatnya, mereka tidak bisa menghangatkan selama siang hari (atau di musim panas) dan pada malam hari mereka bertindak sebagai selimut, memerangkap panas di bawah.
Sistem bertekanan tinggi, terkadang disebut antiklon, adalah area di mana tekanan atmosfer lebih besar daripada area sekitarnya. Sistem ini bergerak searah jarum jam di Belahan Bumi Utara dan berlawanan arah jarum jam di Belahan Bumi Selatan karena Efek Coriolis.
Daerah bertekanan tinggi biasanya disebabkan oleh fenomena yang disebut subsidence, artinya saat udara di tempat tinggi mendingin, udara menjadi lebih padat dan bergerak ke arah tanah. Tekanan meningkat di sini karena lebih banyak udara mengisi ruang yang tersisa dari yang rendah. Subsidensi juga menguapkan sebagian besar uap air di atmosfer, sehingga sistem tekanan tinggi biasanya diasosiasikan dengan langit cerah dan cuaca tenang.
Tidak seperti daerah bertekanan rendah, ketiadaan awan berarti daerah rawan tekanan tinggi mengalami suhu diurnal dan musiman yang ekstrem karena tidak ada awan yang menghalangi radiasi matahari yang masuk atau memerangkap radiasi gelombang panjang yang keluar di malam hari.
Di seluruh dunia, ada beberapa wilayah di mana tekanan udara sangat konsisten. Hal ini dapat menghasilkan pola cuaca yang sangat dapat diprediksi di daerah seperti tropis atau kutub.
Dengan mempelajari pasang surut ini, para ilmuwan lebih mampu memahami pola sirkulasi Bumi dan memprediksi cuaca untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, navigasi, pelayaran, dan aktivitas penting lainnya, menjadikan tekanan udara sebagai komponen penting meteorologi dan ilmu atmosfer lainnya.
Peta cuaca terperinci menunjukkan tekanan atmosfer melalui garis lengkung yang disebut isobar. Seperti isoterm suhu, isobar menghubungkan semua titik dengan tekanan atmosfer yang sama. Namun, ada satu perbedaan antara isobar. Tekanan di permukaan tanah lebih kecil di mana elevasi permukaannya tinggi, sehingga tekanannya “dikoreksi” ke permukaan laut. Tekanan terkoreksi adalah apa yang akan Anda ukur di tempat itu jika Anda dapat menggali tambang yang sangat dalam sampai ke permukaan laut dan meletakkan barometer Anda di dasar lubang. Tekanan yang dikoreksi digunakan pada peta cuaca.