Reaksi kimia adalah proses ketika sekumpulan zat mengalami perubahan kimia untuk membentuk zat lain.
Contoh:
Reaksi nuklir bukanlah reaksi kimia. Reaksi kimia hanya melibatkan elektron atom; reaksi nuklir melibatkan proton dan neutron dalam inti atom.
Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa dalam reaksi kimia, massa produk sama dengan massa reaktan. Prinsip ini memastikan bahwa persamaan kimia harus seimbang, artinya jumlah setiap jenis atom di sisi reaktan harus sama dengan jumlah di sisi produk.
Anda mungkin berpikir bahwa reaksi kimia hanya terjadi di laboratorium sains, tetapi sebenarnya reaksi kimia terjadi setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kali Anda makan, tubuh Anda menggunakan reaksi kimia untuk memecah makanan menjadi energi. Contoh lainnya termasuk pengaratan logam, pembakaran kayu, baterai yang menghasilkan listrik, dan fotosintesis pada tanaman.
Reaktan dan reagen adalah zat yang digunakan untuk menghasilkan reaksi kimia. Reaktan adalah zat yang dikonsumsi atau digunakan selama reaksi. Reaktan yang tidak digunakan saat reaksi selesai disebut reagen. Zat yang dihasilkan oleh reaksi kimia disebut produk.
Persamaan kimia terdiri dari reaktan dan produk. Reaktan adalah zat yang bereaksi satu sama lain, yang terdapat di sisi kiri persamaan. Produk adalah zat baru yang terbentuk, yang terdapat di sisi kanan. Tanda panah (→) memisahkan kedua sisi ini, yang menunjukkan arah reaksi.
Misalnya, pembakaran metana dapat direpresentasikan sebagai:
\(CH_4 + 2O_2 → CO_2 + 2H_2O\)
Persamaan ini menunjukkan bahwa satu molekul metana bereaksi dengan dua molekul oksigen untuk menghasilkan satu molekul karbon dioksida dan dua molekul air.
Tidak semua reaksi kimia berlangsung pada laju yang sama. Beberapa reaksi berlangsung sangat cepat seperti ledakan, sementara yang lain dapat berlangsung lama seperti pengkaratan logam. Kecepatan reaktan berubah menjadi produk disebut laju reaksi.
Laju reaksi dapat diubah dengan menambahkan energi seperti panas, sinar matahari, atau listrik. Menambahkan energi ke reaksi dapat meningkatkan laju reaksi secara signifikan. Selain itu, meningkatkan konsentrasi atau tekanan reaktan dapat mempercepat laju reaksi.
Beberapa reaksi menghasilkan energi. Ini adalah reaksi eksotermik. Dalam reaksi lainnya, energi diserap. Ini adalah reaksi endotermik.
Ada banyak jenis reaksi kimia. Berikut ini beberapa contohnya:
Terkadang zat ketiga digunakan dalam reaksi kimia untuk mempercepat atau memperlambat reaksi. Katalis membantu mempercepat laju reaksi. Tidak seperti reagen lain dalam reaksi, katalis tidak dikonsumsi oleh reaksi. Inhibitor digunakan untuk memperlambat reaksi.