1. Apa itu Efek Coriolis? |
2. Apa yang menyebabkan Efek Coriolis? |
3. Dampak Efek Coriolis |
Pembelokkan benda-benda (seperti angin, pesawat terbang, misil, dan arus laut) yang tampak bergerak lurus relatif terhadap permukaan bumi dikenal sebagai Efek Coriolis atau Gaya Coriolis.
Misalnya, jika dilihat dari bawah, pesawat yang terbang dengan jalur lurus ke utara akan tampak mengambil jalur melengkung.
Ini pertama kali dijelaskan oleh seorang ilmuwan dan ahli matematika Prancis bernama Gaspard-Gustave de Coriolis pada tahun 1835. Kekuatan defleksi sebanding dengan kecepatan rotasi bumi pada garis lintang yang berbeda. Saat Anda menjauh dari ekuator menuju kutub, Efek Coriolis menjadi lebih ekstrem.
Efek Coriolis bervariasi dengan kecepatan gerak (atau kecepatan angin) dan paling besar di Kutub dan nol di Khatulistiwa.
Rotasi bumi adalah penyebab utama dari efek Coriolis. Saat Bumi berputar berlawanan arah jarum jam pada porosnya, apa pun yang terbang atau mengalir dalam jarak jauh di atas permukaannya akan dibelokkan. Ini terjadi karena saat sesuatu bergerak bebas di atas permukaan bumi, Bumi bergerak ke timur di bawah objek dengan kecepatan yang lebih cepat.
Saat garis lintang meningkat dan kecepatan rotasi bumi menurun, efek Coriolis meningkat. Seorang pilot yang terbang di sepanjang ekuator itu sendiri akan dapat terus terbang di sepanjang ekuator tanpa ada defleksi yang jelas. Namun, sedikit ke utara atau selatan khatulistiwa, dan pilot akan dibelokkan. Pesawat pilot akan mengalami defleksi paling besar saat mendekati kutub.
Badai juga terbentuk karena variasi latitudinal dalam defleksi. Badai ini tidak terbentuk dalam jarak lima derajat dari ekuator karena rotasi Coriolis tidak cukup. Saat kita bergerak lebih jauh ke utara khatulistiwa, badai tropis dapat mulai berputar dan menguat membentuk badai. Selain kecepatan rotasi dan garis lintang bumi, semakin cepat objek itu sendiri bergerak, semakin banyak defleksi yang terjadi.
Arah defleksi dari efek Coriolis bergantung pada posisi benda di Bumi. Di belahan bumi utara, benda membelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri.
Pembelokan angin
Saat udara naik dari permukaan bumi, kecepatannya di atas permukaan meningkat karena hambatan berkurang karena udara tidak lagi harus bergerak melintasi banyak jenis bentuk lahan di Bumi. Karena efek Coriolis meningkat dengan bertambahnya kecepatan benda, efek ini membelokkan aliran udara secara signifikan.
Di belahan bumi utara angin ini berputar ke kanan dan di belahan bumi selatan mereka berputar ke kiri. Ini biasanya menciptakan angin barat yang bergerak dari daerah subtropis ke kutub.
Pembelokan arus laut
Efek Coriolis juga mempengaruhi pergerakan arus laut karena arus didorong oleh angin yang bergerak melintasi perairan laut. Banyak arus laut terbesar bersirkulasi di sekitar area hangat bertekanan tinggi yang disebut pilin. Efek Coriolis menciptakan pola spiral pada pilin ini.
Efek pada barang buatan manusia seperti pesawat dan misil
Efek Coriolis memiliki dampak yang signifikan pada barang-barang buatan manusia seperti pesawat terbang dan misil, terutama saat mereka menempuh jarak jauh di atas Bumi. Jika Bumi tidak berotasi, tidak akan ada efek Coriolis dan dengan demikian pilot dapat terbang lurus ke arah tujuan. Namun, karena efek Coriolis, pilot harus terus mengoreksi pergerakan Bumi di bawah pesawat. Tanpa koreksi ini, pesawat akan mendarat di tempat lain selain tujuan yang dimaksud.