Tindakan manusia telah menyebabkan kaskade besar masalah lingkungan. Mereka sekarang menjadi ancaman bagi kelangsungan kemampuan sistem manusia dan alam untuk berkembang. Memecahkan masalah lingkungan kritis seperti kelangkaan air, pemanasan global, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi mungkin merupakan tantangan terbesar abad ini. Akankah kita bangkit untuk mengalahkan tantangan ini? Mari gali dan cari tahu lebih lanjut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Di akhir topik ini, Anda diharapkan untuk;
- Memahami pengertian reklamasi dan rehabilitasi lahan
- Memahami pentingnya reklamasi lahan
- Mengetahui berbagai metode reklamasi lahan
- Mengetahui metode rehabilitasi lahan
Reklamasi lahan mengacu pada proses perbaikan lahan agar sesuai untuk penggunaan yang lebih intensif. Upaya reklamasi dapat dipusatkan pada irigasi daerah yang kekurangan curah hujan, penghilangan unsur-unsur yang merugikan, pengeringan atau pembuatan tanggul rawa pasang surut dan kegiatan serupa lainnya. Rehabilitasi lahan mengacu pada proses mengembalikan lahan ke kondisi reproduksi semula.
PENTINGNYA REKLAMASI DAN REHABILITASI LAHAN
- Ini mengintensifkan produksi makanan untuk memberi makan populasi yang terus meningkat
- Ini membantu mengatasi kekurangan dan tekanan lahan
METODE REKLAMASI LAHAN
IRIGASI . Ini mengacu pada metode buatan untuk memasok air ke suatu wilayah yang tidak menerima curah hujan yang cukup untuk memfasilitasi produksi tanaman yang berkelanjutan. Bendungan dapat dibangun untuk menyimpan air.
FAKTOR PENENTU JUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN UNTUK IRIGASI
- Iklim. Lebih banyak air diperlukan untuk daerah yang menerima curah hujan rendah.
- Tanah. Karena kemampuan retensi air yang rendah dari tanah berpasir, mereka membutuhkan lebih banyak air daripada tanah liat.
- Tanaman. Beberapa tanaman membutuhkan tanah yang tergenang air sementara yang lain tidak membutuhkan banyak air.
- Ukuran bidang. Sejumlah kecil air dibutuhkan untuk lahan kecil sementara petak besar membutuhkan air dalam jumlah besar.
METODE IRIGASI
- Metode pengangkatan air.
- Irigasi banjir/cekungan. Ini melibatkan pengalihan air sungai ke kanal lalu ke petak-petak yang tergenang air.
- Penyiraman/irigasi atas.
- Irigasi tetesan.
- Irigasi saluran.
PENGENDALIAN HAMA . Hama dapat memiliki efek merusak pada aktivitas manusia. Beberapa cara yang digunakan dalam pengendalian hama antara lain; penyemprotan, pengasapan, pengeringan air yang tergenang, peracunan, penjebakan, menakut-nakuti dan berburu.
TINDAKAN YANG DIAMBIL
- Pembukaan semak. Pembukaan semak secara selektif dapat diterapkan untuk mencegah degradasi tanah.
- Penyemprotan semak.
- Mensterilkan jantan.
- Membuat zona penyangga dan
- Pembunuhan tuan rumah.
METODE REHABILITASI LAHAN
- Penghijauan dan reboisasi. Ini meningkatkan produktivitas lahan dengan cara-cara berikut; mengontrol erosi tanah, vegetasi mengurangi limpasan, vegetasi yang membusuk menyediakan humus, akar membantu kelembaban meresap jauh ke dalam tanah dan modifikasi iklim suatu daerah dengan kelembaban yang dilepaskan ke atmosfer menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan menurunkan suhu.
- Semak bera. Ini melibatkan penanaman ladang untuk jangka waktu 2-3 tahun kemudian meninggalkannya untuk yang lain agar dapat memperoleh kembali kesuburan secara alami melalui tumbuh-tumbuhan liar yang menambahkan humus ke tanah.
- Strip rumput dan tanaman penutup. Rerumputan dan tanaman penutup seperti tanaman merambat kentang rumput, kacang polong, dan buncis mengurangi kecepatan aliran air, oleh karena itu, membantu mencegah erosi tanah.
- Mulsa. Ini melibatkan menutupi tanah dengan sisa tanaman atau bahan buatan seperti lembaran plastik.
- Aplikasi pupuk kandang dan pupuk. Mengisi kembali nutrisi yang terkuras dari tanah dengan aplikasi pupuk kimia dan pupuk kandang secara konstan.
- Metode lain termasuk; mengendalikan penggembalaan, mengisi tambang, parit drainase banjir dan menanam tanaman tahan kekeringan.