Google Play badge

merokok


Memahami Merokok dan Kecanduan

Merokok adalah tindakan yang dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia, meskipun terdapat risiko kesehatan yang terdokumentasi dengan baik. Inti masalahnya, alasan banyak orang merasa sulit berhenti merokok adalah karena kecanduan nikotin, bahan kimia kuat yang ditemukan dalam tembakau. Dalam pelajaran ini, kita akan mengeksplorasi apa itu kecanduan, bagaimana merokok masuk ke dalam kerangka ini, dan dampaknya terhadap tubuh dan pikiran.

Apa itu Kecanduan?

Kecanduan adalah suatu kondisi kompleks, kelainan otak yang dimanifestasikan oleh penggunaan zat secara kompulsif meskipun memiliki konsekuensi yang berbahaya. Orang dengan kecanduan (gangguan penggunaan narkoba yang parah) memiliki fokus yang kuat pada penggunaan zat tertentu, seperti alkohol atau obat-obatan, hingga hal tersebut merenggut nyawa mereka.

Nikotin dan Pengaruhnya terhadap Otak

Nikotin adalah bahan kimia dalam tembakau yang menyebabkan kecanduan. Ketika seseorang merokok, nikotin diserap ke dalam aliran darah dan mencapai otak dalam hitungan detik. Di sana, ia merangsang pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan penghargaan. Pelepasan dopamin inilah yang menimbulkan perasaan euforia atau “high” yang terkait dengan merokok. Seiring waktu, otak mulai bergantung pada nikotin untuk melepaskan dopamin, sehingga memerlukan lebih banyak nikotin untuk mencapai efek yang sama, sebuah proses yang dikenal sebagai toleransi.

Siklus Kecanduan Nikotin

Siklus kecanduan nikotin dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut:

  1. Eksperimen: Seseorang mencoba merokok karena rasa ingin tahu, tekanan teman sebaya, atau alasan lainnya.
  2. Penggunaan Reguler: Merokok menjadi aktivitas yang sering dilakukan, seringkali dikaitkan dengan situasi tertentu seperti stres atau pertemuan sosial.
  3. Ketergantungan: Individu mengalami gejala penarikan diri saat tidak merokok, yang menyebabkan peningkatan kebutuhan untuk merokok agar merasa normal.
  4. Kecanduan: Pada tahap ini, merokok bukan lagi sebuah pilihan melainkan sebuah kebutuhan untuk mengatasi gejala putus obat dan mengidam. Berhenti menjadi sangat sulit.
Risiko Kesehatan dari Merokok

Merokok memiliki banyak risiko kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Penyakit ini mempengaruhi hampir setiap organ tubuh dan merupakan penyebab utama kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Merokok juga meningkatkan risiko TBC, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan tubuh, termasuk rheumatoid arthritis.

Berhenti Merokok: Tantangan dan Manfaat

Berhenti merokok adalah perjalanan yang menantang karena sifat nikotin yang membuat ketagihan. Gejala penghentian obat dapat berupa kecemasan, mudah tersinggung, gelisah, nafsu makan meningkat, dan mengidam nikotin. Namun, berhenti merokok memiliki manfaat kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam beberapa menit hingga beberapa hari setelah berhenti merokok, tubuh mulai memperbaiki dirinya sendiri:

Strategi Berhenti Merokok

Untuk membantu berhenti merokok, ada beberapa strategi dan bantuan, antara lain:

Kesimpulan

Memahami merokok dalam konteks kecanduan memberikan wawasan mengapa berhenti merokok merupakan suatu tantangan bagi banyak orang. Laporan ini menyoroti pentingnya mengatasi tidak hanya kecanduan fisik terhadap nikotin, namun juga aspek psikologis. Meskipun sulit, berhenti merokok adalah salah satu hal paling bermanfaat yang dapat dilakukan seorang perokok bagi kesehatannya, dengan manfaat yang dirasakan segera dan semakin meningkat seiring dengan lamanya mereka tetap bebas rokok.

Download Primer to continue