Sumeria sering dipuji sebagai salah satu peradaban paling awal dalam sejarah umat manusia, terletak di bagian selatan Mesopotamia, Irak modern. Peradaban kuno ini berkembang sekitar tahun 4500 SM hingga 1900 SM dan memainkan peran penting dalam meletakkan dasar bagi kehidupan perkotaan, perdagangan, pemerintahan, dan penulisan. Inovasi bangsa Sumeria dan pendekatan mereka terhadap struktur masyarakat telah meninggalkan warisan besar yang mempengaruhi peradaban berikutnya.
Pengaturan Geografis dan Lingkungan
Sumeria terletak di antara sungai besar Tigris dan Eufrat, yang setiap tahun membanjiri tanah di sekitarnya dan menyimpan lumpur subur, sehingga mengubah wilayah tersebut menjadi pusat pertanian. Kekayaan lingkungan memungkinkan bangsa Sumeria untuk terlibat dalam surplus produksi pangan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan kota dan masyarakat yang kompleks.
Kebangkitan Negara-Kota
Ciri khas peradaban Sumeria adalah berkembangnya negara-kota seperti Uruk, Ur, Eridu, dan Lagash. Negara-negara kota ini merupakan entitas politik yang independen, masing-masing diperintah oleh penguasanya sendiri dan dilindungi oleh dewanya. Pusat kota dicirikan oleh arsitektur monumental, termasuk ziggurat (platform candi bertingkat), yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan pertemuan sosial.
Struktur Sosial Sumeria
Masyarakatnya terstruktur secara hierarki, dengan raja atau lugal di puncak, diikuti oleh pendeta, ahli Taurat, pedagang, pengrajin, dan petani. Di bagian bawah piramida sosial ini terdapat para budak, terutama tawanan perang. Sistem sosial yang terstratifikasi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi dan ketertiban negara-kota Sumeria.
Inovasi dalam Penulisan: Cuneiform
Salah satu kontribusi paling luar biasa bangsa Sumeria terhadap peradaban dunia adalah penemuan tulisan paku sekitar tahun 3200 SM. Awalnya dirancang untuk tujuan akuntansi, aksara paku berevolusi untuk mendokumentasikan hukum, mitos, dan kejadian sehari-hari. Tulisan ini diukir pada tablet tanah liat menggunakan stylus buluh, menjadikannya salah satu bentuk tulisan paling awal dalam sejarah manusia.
Roda dan Kemajuan Teknologi Lainnya
Bangsa Sumeria juga dianggap sebagai penemu roda sekitar tahun 3500 SM, yang merevolusi transportasi dan pembuatan tembikar. Mereka mahir dalam irigasi, pengerjaan logam, dan konstruksi arsitektur yang kompleks, termasuk pengembangan lengkungan, kolom, dan jalur landai, yang menunjukkan keterampilan teknik tingkat lanjut mereka.
Agama dan Mitologi
Agama merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Sumeria, dan setiap negara kota memuja dewa pelindungnya bersama dengan jajaran dewa dan dewi. Entitas ketuhanan ini diyakini mengendalikan unsur alam dan nasib manusia. Kisah-kisah epik, seperti "Epik Gilgamesh", tidak hanya memberikan wawasan tentang keyakinan dan nilai-nilai Sumeria, tetapi juga mewakili beberapa karya sastra paling awal dalam sejarah.
Sistem Hukum dan Tata Kelola
Kode Ur-Nammu, mungkin merupakan kode hukum tertua di dunia, dibuat sekitar tahun 2100–2050 SM. Undang-undang tersebut menguraikan hukum dan hukuman dalam sistem hukum di mana prinsip keadilan didasarkan pada retribusi atau kompensasi. Raja menegakkan undang-undang ini dengan bantuan gubernur dan pejabat setempat, memastikan ketertiban di negara-kota tersebut.
Warisan Sumeria
Jatuhnya peradaban Sumeria sekitar tahun 1900 SM disebabkan oleh kombinasi bencana alam, penggunaan sumber daya lahan yang berlebihan, dan invasi oleh masyarakat tetangga. Namun peninggalan Sumeria terlihat dalam berbagai aspek peradaban modern, mulai dari konsep waktu (dibagi menjadi 60 unit) hingga mitos dan cerita yang mendasarinya. Peradaban berikutnya di Mesopotamia, termasuk Akkadia, Babilonia, dan Asyur, sangat dipengaruhi oleh budaya Sumeria, mengadopsi dan mengadaptasi bahasa, tulisan, keyakinan agama, hukum, dan inovasi teknologi mereka. Kisah Sumeria merupakan bukti kecerdikan manusia dan interaksi kompleks antara lingkungan, teknologi, dan masyarakat pada awal peradaban. Meskipun tidak ada bangsa Sumeria saat ini, kontribusi mereka tetap terasa, menggarisbawahi dampak abadi peradaban kuno terhadap lintasan sejarah manusia.