Salju merupakan fenomena cuaca menarik yang terjadi di banyak belahan dunia, terutama di wilayah yang mengalami suhu dingin. Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai apa itu salju, bagaimana bentuknya, jenis-jenis salju, dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Salju adalah salah satu bentuk presipitasi yang terjadi ketika uap air di atmosfer membeku menjadi kristal es dan jatuh ke tanah. Berbeda dengan hujan yang berbentuk air, salju terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku air, 0 derajat Celcius ( \(0^{\circ}C\) ) atau 32 derajat Fahrenheit ( \(32^{\circ}F\) ).
Pembentukan salju merupakan proses kompleks yang melibatkan transformasi uap air di udara langsung menjadi kristal es. Proses ini disebut sublimasi. Agar salju dapat terbentuk, tiga syarat utama harus dipenuhi:
Ketika uap air mengembun menjadi kristal es di sekitar partikel-partikel ini, kepingan salju terbentuk. Kepingan salju memiliki struktur heksagonal bersisi enam, namun setiap kepingan salju memiliki pola unik karena berbagai kondisi yang dialaminya saat jatuh ke tanah.
Tidak semua salju itu sama. Jenis salju yang turun bisa sangat bervariasi tergantung pada kondisi suhu dan kelembaban atmosfer. Beberapa jenis salju yang umum meliputi:
Salju mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan aktivitas manusia. Beberapa dampak tersebut antara lain:
Hujan salju diukur berdasarkan kedalaman, biasanya dinyatakan dalam inci atau sentimeter. Untuk mengukur curah salju secara akurat, penting untuk menggunakan permukaan yang datar dan terbuka, jauh dari penghalang apa pun. Pengukuran harus dilakukan di beberapa titik dalam area yang ditentukan untuk memperhitungkan variabilitas kedalaman salju dan kemudian dirata-ratakan. Hujan salju juga dapat diubah menjadi jumlah curah hujan cair yang setara menggunakan rasio salju dan air, yang bervariasi tetapi sering kali berkisar antara 10 inci salju dengan 1 inci air ( \(10:1\) ).
Salju merupakan komponen penting dari sistem cuaca bumi. Pembentukan, jenis, dan dampaknya merupakan bagian integral dari pemahaman proses lingkungan dan pengaruh salju terhadap ekosistem, sumber daya air, dan aktivitas manusia. Dengan mempelajari salju, kita mendapatkan wawasan tentang interaksi kompleks dalam sistem iklim planet kita.