Google Play badge

kerajaan mughal


Kekaisaran Mughal: Pintu Gerbang Menuju Sejarah Modern India

Kekaisaran Mughal, yang berkuasa dari awal abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-19, secara signifikan membentuk lanskap sosial, budaya, dan politik India. Kerajaan ini, pada puncak kejayaannya, menunjukkan kekuasaan, kemegahan arsitektur, dan sintesis budaya yang sangat mempengaruhi sejarah India. Pendirian kekaisaran dan perluasannya pada periode awal modern menandai babak penting dalam sejarah modern.
Fondasi dan Kebangkitan Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal didirikan oleh Babur, keturunan Timur dan Jenghis Khan, setelah kemenangannya dalam Pertempuran Panipat pada tahun 1526. Pertempuran yang menentukan ini menandai dimulainya kekuasaan Mughal di India. Strategi militer Babur, yang menggunakan bubuk mesiu dan artileri, merupakan hal yang revolusioner pada masanya dan memainkan peran penting dalam penaklukannya.
Ekspansi dan Konsolidasi di bawah Akbar
Akbar Agung, cucu Babur, sering dianggap sebagai orang yang meletakkan fondasi kekuasaan besar dan kekayaan budaya Kekaisaran Mughal. Naik takhta pada usia muda, Akbar memperluas kekaisarannya secara signifikan, mencakup sebagian besar anak benua India. Kebijakan toleransi beragama, reformasi administrasi, dan perlindungan seni dan budayanya menumbuhkan lingkungan yang damai dan sejahtera. Pemerintahan Akbar melambangkan puncak pencapaian arsitektur dan budaya Mughal, dengan pembangunan Fatehpur Sikri dan kemajuan seni dan sastra Mughal.
Struktur Administrasi dan Sistem Pendapatan
Kerangka administratif yang ditetapkan oleh Akbar sudah maju pada masanya. Kekaisaran dibagi menjadi beberapa provinsi, masing-masing diperintah oleh seorang raja muda. Ciri utama pemerintahan Akbar adalah sistem pendapatan yang dikenal sebagai sistem 'Zabt'. Lahan diklasifikasikan ke dalam tiga kategori berdasarkan produktivitasnya, dan pendapatannya ditetapkan sesuai dengan itu. Sistem ini sangat penting dalam menjamin stabilitas dan kemakmuran Kekaisaran Mughal.
Kemunduran Kerajaan Mughal
Kemunduran Kesultanan Mughal dimulai pada awal abad ke-18, dirusak oleh perselisihan internal, pertikaian suksesi, dan invasi oleh bangsa Maratha, Persia, dan Afghanistan. Ukuran kekaisaran yang luas menjadi kelemahannya, karena mempertahankan kendali dan komunikasi di wilayah yang luas menjadi semakin sulit. Pertempuran Plassey pada tahun 1757, yang menyebabkan Inggris menguasai Benggala, menandai titik balik yang signifikan dalam kemunduran Kerajaan Mughal dan kebangkitan hegemoni Inggris di India.
Mughal Terakhir dan Raj Inggris
Bahadur Shah Zafar, Kaisar Mughal terakhir, memainkan peran simbolis dalam Pemberontakan India tahun 1857 melawan British East India Company. Setelah penindasan pemberontakan, Kerajaan Inggris mengambil kendali langsung atas India, menandai berakhirnya Kerajaan Mughal dan dimulainya Kerajaan Inggris.
Prestasi Budaya Kerajaan Mughal
Kekaisaran Mughal terkenal dengan pencapaian budaya dan arsitekturnya. Arsitektur Mughal, perpaduan gaya Islam, Persia, Turki, dan India, menghasilkan terciptanya bangunan ikonik seperti Taj Mahal, Benteng Merah, dan Makam Humayun. Kekaisaran juga menyaksikan berkembangnya lukisan Mughal, yang menggabungkan kerumitan seni Persia dengan tema India. Sastra berkembang pesat di bawah naungan Mughal, dengan karya-karya dalam bahasa Persia dan Urdu menjadi terkenal.
Warisan Kerajaan Mughal
Warisan Kekaisaran Mughal terus membentuk tatanan sosial, budaya, dan politik India modern. Sistem administrasi dan pendapatan yang ditetapkan oleh Mughal menjadi dasar praktik administrasi Inggris di kemudian hari. Sinkretisme budaya yang dipupuk oleh Mughal berkontribusi pada kekayaan warisan India. Kesimpulannya, Kerajaan Mughal memainkan peran penting dalam membentuk jalannya sejarah India. Sisa-sisanya, dalam bentuk arsitektur megah, tradisi sastra dan seni yang kaya, serta praktik budaya yang bertahan lama, terus membuat kagum dan menginspirasi. Era Mughal, dengan interaksi kompleks antara kekuasaan, budaya, dan agama, merupakan fase penting dalam sejarah modern awal, menandai transisi ke konteks sejarah modern di India.

Download Primer to continue