Google Play badge

iradiasi makanan


Memahami Iradiasi Makanan: Panduan Komprehensif

Iradiasi pangan adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dan memperpanjang umur simpan pangan dengan mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme dan serangga. Proses ini melibatkan pemaparan makanan terhadap radiasi pengion, yang dapat berasal dari sumber seperti sinar gamma, berkas elektron, atau sinar-X.

Apa itu Iradiasi Makanan?

Iradiasi pangan adalah teknologi yang menggunakan radiasi pengion dalam jumlah terkendali untuk membunuh bakteri, virus, dan patogen lain yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Selain itu, ia digunakan untuk mengendalikan serangan serangga dan menghambat perkecambahan atau pematangan buah-buahan dan sayuran, sehingga memperpanjang umur simpannya.

Prosesnya tidak membuat makanan menjadi radioaktif. Jumlah energi yang digunakan dalam iradiasi terlalu rendah untuk mengubah komposisi kimia pangan secara signifikan atau berdampak buruk pada nilai gizinya.

Bagaimana Cara Kerja Iradiasi Makanan?

Prinsip iradiasi pangan didasarkan pada kemampuan radiasi pengion untuk memutus ikatan kimia. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan molekul atau ion bermuatan ( \(e^-\) , \(H^+\) , dll.), yang menyebabkan kerusakan DNA pada bakteri dan patogen lain, menjadikannya tidak aktif atau membunuh mereka sekaligus.

Efektivitas penyinaran bergantung pada dosis, diukur dalam Grays (Gy), yaitu satuan radiasi yang diserap. Dosis yang diperlukan untuk mengolah makanan bervariasi tergantung pada tujuan iradiasi, mulai dari dosis rendah (kurang dari 1 kGy) untuk penghambatan tunas hingga dosis yang lebih tinggi (sampai 30 kGy) untuk sterilisasi.

\( \textrm{Dosis (Gy)} = \frac{\textrm{Energi yang Diserap (J)}}{\textrm{Massa Makanan (kg)}} \)
Penerapan Iradiasi Makanan

Iradiasi pangan memiliki beberapa penerapan, masing-masing menargetkan tujuan tertentu:

Manfaat Iradiasi Pangan

Iradiasi pangan menawarkan berbagai manfaat, menjadikannya alat yang berharga dalam pengolahan pangan:

Penerimaan dan Keamanan Konsumen

Makanan yang telah diiradiasi aman dikonsumsi. Sejumlah penelitian ilmiah dan tinjauan oleh organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian, telah mengkonfirmasi keamanan makanan yang diiradiasi. Makanan-makanan ini tidak bersifat radioaktif, dan kualitas nutrisinya sebanding dengan makanan non-iradiasi.

Terlepas dari keamanan dan manfaatnya, penerimaan konsumen terhadap iradiasi makanan bervariasi. Beberapa konsumen mungkin memiliki kekhawatiran tentang proses tersebut karena kesalahpahaman. Edukasi dan pemberian label yang jelas dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap makanan yang diiradiasi.

Contoh Makanan Iradiasi

Banyak makanan yang mendapat manfaat dari iradiasi, termasuk:

Peraturan dan Standar

Iradiasi pangan diatur oleh berbagai lembaga di seluruh dunia untuk memastikan penggunaannya aman dan efektif. Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatur sumber radiasi yang digunakan untuk iradiasi makanan dan menyetujui penggunaannya untuk jenis makanan tertentu. Demikian pula, negara-negara lain memiliki badan pengatur dan standar yang memandu penggunaan iradiasi makanan.

Persyaratan pelabelan juga berbeda-beda di setiap negara, namun makanan yang diiradiasi umumnya diharuskan memiliki label yang menunjukkan prosesnya. Lambang internasional untuk pangan yang diiradiasi adalah lambang Radura yang disertai dengan tulisan “diolah dengan radiasi” atau “diolah dengan iradiasi”.

Ringkasan

Iradiasi pangan merupakan teknologi berbasis ilmu pengetahuan yang menawarkan berbagai manfaat dalam hal keamanan dan penyimpanan pangan. Dengan memahami cara kerjanya, penerapannya, dan pedoman keselamatan yang mengatur penggunaannya, konsumen dapat membuat pilihan yang tepat mengenai makanan yang mereka makan. Meskipun beberapa orang mungkin ragu mengenai makanan yang diiradiasi, bukti mendukung keamanan dan kemanjuran makanan tersebut dalam berkontribusi terhadap pasokan makanan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Download Primer to continue