Mekanika Klasik adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak suatu benda dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Ini adalah fondasi yang mendasari banyak bidang fisika lainnya, seperti termodinamika, listrik, dan magnet. Mekanika klasik sendiri dapat dibagi menjadi dua bidang utama: kinematika , yang berfokus pada deskripsi gerak tanpa mempertimbangkan penyebabnya, dan dinamika , yang berkaitan dengan gaya dan mengapa benda bergerak seperti itu.
Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu. Jenis gerak yang paling sederhana adalah gerak linier , dimana suatu benda bergerak lurus lurus. Besaran utama yang digunakan untuk mendeskripsikan gerak adalah perpindahan , kecepatan , dan percepatan .
Misalnya, jika sebuah mobil berakselerasi lurus dari keadaan diam hingga 60 km/jam dalam waktu 5 detik, percepatannya dapat dihitung menggunakan rumus percepatan. Dengan asumsi percepatan seragam:
Kita perlu mengubah kecepatan menjadi m/s sebelum menghitung. \(60\) km/jam = \(16.67\) m/s. Oleh karena itu, \(\vec{a} = \frac{16.67 - 0}{5} = 3.33\) m/s \(^2\) .
Hukum Gerak Newton adalah prinsip dasar dinamika dan menjadi dasar mekanika klasik.
Misalnya, jika Anda mendorong kereta belanja dengan suatu gaya, maka kereta tersebut mengalami percepatan. Gaya yang diterapkan pada kereta dan percepatan kereta dihubungkan dengan hukum kedua Newton. Semakin berat gerobaknya, semakin besar pula gaya yang perlu Anda berikan untuk mencapai percepatan yang sama.
Hukum konservasi memainkan peran penting dalam memahami perilaku sistem fisik.
Prinsip-prinsip ini penting untuk menyelesaikan masalah dalam mekanika klasik, seperti tumbukan antar benda atau pergerakan planet di tata surya.
Mekanika klasik memiliki penerapan yang luas di berbagai bidang. Beberapa contohnya adalah:
Melalui mekanika klasik, kita dapat memahami bagaimana benda bergerak dan berinteraksi dengan gaya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masalah teknik dan ilmiah yang kompleks.