Google Play badge

tata nama dalam kimia organik


Tata Nama dalam Kimia Organik

Tata nama dalam kimia organik melibatkan metode sistematis dalam penamaan senyawa kimia organik seperti yang direkomendasikan oleh Persatuan Internasional Kimia Murni dan Terapan (IUPAC). Ini memastikan bahwa setiap senyawa memiliki nama yang unik dan diterima secara universal. Pelajaran ini mencakup dasar-dasar tata nama kimia organik, termasuk penamaan hidrokarbon, gugus fungsi, dan senyawa dengan beberapa gugus fungsi. Prinsip dasar tata nama stereokimia juga akan dibahas.

Memahami Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Mereka adalah fondasi di mana molekul organik yang lebih kompleks dibangun. Hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua kategori utama: alifatik dan aromatik.

Penamaan Alkana

Alkana adalah jenis rantai hidrokarbon yang paling sederhana, terdiri dari ikatan tunggal karbon-karbon. Nama alkana diakhiri dengan “ -ana ”. Cara menamainya meliputi:

Penamaan Alkena dan Alkuna

Proses penamaan alkena dan alkuna mirip dengan alkana namun diakhiri dengan “ -ene ” untuk alkena dan “ -yne ” untuk alkuna. Selain itu:

Senyawa Aromatik

Senyawa aromatik yang paling sederhana adalah benzena. Turunan benzena diberi nama dengan mengganti akhiran “ -ana ” pada alkana dengan “ -benzena ”, jika cincin benzena merupakan gugus fungsi utama. Untuk penamaan turunan, substituen umum diberi nama seperti itu, dan posisinya ditunjukkan dengan angka atau awalan orto (o-), meta (m-), dan para (p-).

Kelompok Fungsional

Gugus fungsi adalah gugus atom tertentu dalam molekul yang mempunyai sifat karakteristik tertentu, terlepas dari atom lain yang ada dalam suatu molekul. Kehadiran gugus fungsi akan mempengaruhi perilaku kimia molekul. Gugus fungsi umum dalam kimia organik meliputi:

Penamaan Senyawa dengan Banyak Gugus Fungsi

Saat memberi nama senyawa organik yang mengandung lebih dari satu gugus fungsi, ada aturan tertentu yang harus diikuti:

Stereokimia

Stereokimia melibatkan studi tentang susunan spasial atom dalam molekul dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia molekul tersebut. Dalam tata nama, stereokimia suatu molekul dijelaskan menggunakan istilah seperti cis, trans, E, Z untuk isomer geometri, dan R, S untuk pusat kiral.

Kesimpulan

Tata nama dalam kimia organik memberikan cara sistematis dan terstandar untuk memberi nama senyawa, memastikan kejelasan dan konsistensi dalam komunikasi antar ahli kimia. Memahami prinsip dasar tata nama, termasuk penamaan hidrokarbon, gugus fungsi, dan senyawa dengan beberapa gugus fungsi, serta aspek stereokimia, sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi kimia organik.

Download Primer to continue