Google Play badge

eter


Pengantar Eter

Eter adalah golongan senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang terikat pada dua gugus alkil atau aril. Mereka diwakili oleh rumus umum \(RO-R'\) , di mana \(R\) dan \(R'\) dapat berupa gugus alkil atau aril yang sama atau berbeda. Eter memainkan peran penting dalam aplikasi industri dan sistem biologis. Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari struktur, sifat, dan penerapan eter.

Struktur Eter

Struktur eter melibatkan atom oksigen yang terikat pada dua atom karbon. Atom oksigen ini terhibridisasi sp 3 , menyebabkan bentuk bengkok di sekitar atom oksigen karena adanya dua pasangan elektron bebas. Sudut ikatan \(COC\) dalam eter kira-kira \(110^{\circ}\) , sedikit lebih kecil dari sudut tetrahedral \(109.5^{\circ}\) , karena tolakan pasangan elektron.

Klasifikasi Eter

Eter dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama berdasarkan strukturnya:

Sifat Eter

Eter menunjukkan serangkaian sifat fisik dan kimia yang dipengaruhi oleh struktur molekulnya:

Persiapan Eter

Eter dapat dibuat dengan menggunakan berbagai metode. Salah satu metode yang paling umum adalah Sintesis Williamson Eter, yang melibatkan reaksi ion alkoksida dengan alkil halida primer atau tosilat dalam kondisi SN2. Persamaan umum direpresentasikan sebagai:

\(RO^- + R'X \rightarrow ROR' + X^-\)

Metode lainnya adalah dehidrasi alkohol dengan katalis asam, dimana dua molekul alkohol bereaksi dengan adanya katalis asam membentuk eter dan air. Metode ini lebih cocok untuk sintesis eter simetris.

Penerapan Eter

Eter dapat digunakan di berbagai bidang karena sifat uniknya:

Reaktivitas Eter

Meskipun eter umumnya dianggap inert, mereka dapat mengalami reaksi kimia tertentu dalam kondisi tertentu. Salah satu reaksi penting adalah pembelahan eter dengan adanya asam kuat. Misalnya, dietil eter dapat bereaksi dengan asam hidroiodik menghasilkan etanol dan etil iodida:

\(CH_3CH_2OCH_2CH_3 + HI \rightarrow CH_3CH_2OH + CH_3CH_2I\)

Reaksi ini berlangsung melalui protonasi oksigen eter, diikuti oleh serangan SN2 oleh ion iodida.

Reaksi penting lainnya adalah pembentukan peroksida ketika eter terkena udara. Hal ini sangat penting terutama untuk eter seperti dietil eter, yang dapat membentuk senyawa peroksida yang mudah meledak seiring berjalannya waktu. Properti ini memerlukan perawatan khusus dalam penyimpanan dan penanganan eter.

Masalah Kesehatan dan Keselamatan dengan Eter

Penting untuk menyadari masalah kesehatan dan keselamatan yang terkait dengan eter. Menghirup uap eter dapat menyebabkan iritasi pernafasan dan, dalam konsentrasi yang lebih tinggi, dapat menyebabkan depresi dan anestesi sistem saraf pusat. Potensi pembentukan peroksida yang mudah meledak juga menimbulkan bahaya yang signifikan, sehingga eter harus disimpan jauh dari cahaya dan udara, dan dibuang setelah jangka waktu tertentu. Protokol laboratorium yang tepat, termasuk penggunaan lemari asam dan peralatan pelindung diri, sangat penting ketika bekerja dengan eter.

Kesimpulan

Eter adalah kelas senyawa organik serbaguna yang dicirikan oleh atom oksigen yang terikat pada dua atom karbon. Mereka menunjukkan sifat fisik dan kimia unik yang menjadikannya berharga dalam berbagai aplikasi mulai dari pelarut organik hingga obat-obatan. Meskipun secara umum stabil, eter dapat mengalami reaksi tertentu dalam kondisi tertentu, sehingga penting untuk memahami reaktivitasnya. Selain itu, pertimbangan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan sangat penting ketika menangani eter. Studi tentang eter merupakan aspek fundamental kimia organik yang memberikan wawasan tentang perilaku senyawa organik yang mengandung oksigen dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Download Primer to continue