Kami menggunakan angka untuk menyatakan beberapa kuantitas, pengukuran, untuk mengetahui jumlah sesuatu. Misalnya, berapa banyak permen yang kita miliki? Berapa umur kita? Juga, kami menggunakan angka untuk memberi tahu beberapa posisi, misalnya, di mana kami berada dalam perlombaan? Atau di lantai berapa kita tinggal? Serta, untuk mengetahui kapan ulang tahun kita. Tapi, pernahkah Anda memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda, tergantung pada apa yang kita bicarakan? Kita katakan bahwa kita mempunyai 5 (lima) permen. Tetapi kami mengatakan bahwa kami tinggal di lantai 5 (lima). Mari kita lihat mengapa demikian? Dalam matematika, kita memiliki dua jenis angka, yang harus kita gunakan sesuai dengan apa yang ingin kita ungkapkan. Mereka disebut nomor kardinal dan nomor urut. Mempelajari jenis angka ini dan kapan menggunakannya dengan tepat sangatlah penting. Kita tidak akan diekspresikan dengan benar, atau dipahami oleh orang lain jika kita mengatakan "Saya punya permen ke- 5 (kelima)" atau "Saya tinggal di lantai lima".
Angka kardinal harus digunakan ketika kita menghitung sesuatu, misalnya, berapa banyak anak di kelas, berapa banyak permen yang dimiliki seseorang, atau berapa banyak bunga di dalam vas. Mereka harus bilangan bulat (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan seterusnya). Angka kardinal digunakan untuk menghitung sekumpulan objek dan memberi tahu kami tentang kuantitas. Karena mereka digunakan untuk menghitung kumpulan objek, mereka kadang-kadang disebut sebagai 'menghitung angka'. Angka-angka ini termasuk satu (1), dua (2), tiga (3), empat (4), lima (5), dan seterusnya.
Contoh:
Kami menggunakan nomor urut untuk membicarakan "urutan" benda atau untuk menentukan posisi benda dalam rangkaian. Nomor urut tidak menunjukkan kuantitas seperti nomor kardinal. Mereka digunakan untuk menunjukkan tempat sesuatu dalam daftar. Kami menggunakan angka urut untuk menyatakan posisi atau peringkat sesuatu dalam urutan ukuran, kronologi, kepentingan, misalnya, pertama (1 st ), kedua (2 nd ), ketiga (3 rd ), keempat (4 th ), kelima (5 th ), keenam (6 th ), dan seterusnya.
Contoh:
Tanggal adalah contoh lain dari nomor urut:
Di bawah ini adalah bagan bilangan kardinal dan ordinal dari 1 sampai 10.
Nomor kardinal | Nomor urut |
1 satu) | 1 st (pertama) |
2 (dua) | ke -2 (kedua) |
3 (tiga) | 3 (ketiga) |
4 (empat) | 4 th (keempat) |
5 (lima) | 5 th (kelima) |
6 (enam) | 6 th (keenam) |
7 (tujuh) | 7 (tujuh) |
8 (delapan) | 8 (delapan) |
9 (sembilan) | 9 (kesembilan) |
10 (sepuluh) | 10 (kesepuluh) |
Setiap ordinal berasosiasi dengan satu kardinal, kardinalitasnya.
***Tips untuk diingat: