Tina memiliki perusahaan tas. Dia sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru untuk pabriknya. Bagaimana dia akan memutuskan pilihan terbaik? Dia perlu menentukan apakah manfaat lebih besar daripada biaya selama periode waktu tertentu. Dia dapat melakukannya dengan menggunakan Analisis Biaya-Manfaat. Ini adalah alat pengambilan keputusan yang berguna.
Dalam pelajaran ini, kita akan memperkenalkan konsep Analisis Biaya-Manfaat dan belajar tentang kelebihan dan kekurangannya. Kami juga akan melihat langkah-langkah untuk melakukan Cost-Benefit Analysis (CBA). Di akhir pelajaran ini, Anda akan mengetahui:
Pada tahun 1840-an, Jules Dupuit, seorang insinyur dan ekonom Prancis memperkenalkan konsep yang mengarah pada pembentukan Analisis Manfaat Biaya. Seperti namanya, ini melibatkan penjumlahan manfaat dari suatu tindakan dan kemudian membandingkannya dengan biaya yang terkait dengannya. Ini menjadi konsep populer di tahun 1950-an. Bisnis menganggapnya sebagai cara sederhana untuk menimbang biaya dan manfaat proyek, untuk menentukan apakah akan melanjutkan proyek. Sebelum mengerjakan proyek baru, sebaiknya lakukan analisis biaya-manfaat untuk mengevaluasi semua potensi biaya dan pendapatan yang mungkin dihasilkan bisnis dari proyek tersebut. Jika manfaat yang dihasilkan lebih dari yang terkait, ini menunjukkan bahwa proyek tersebut layak secara finansial; jika tidak, sebaiknya mengejar proyek alternatif.
Mempertimbangkan biaya peluang. Sebagian besar model analisis biaya-manfaat memasukkan biaya peluang ke dalam proses pengambilan keputusan. Biaya peluang adalah manfaat alternatif yang dapat direalisasikan ketika memilih satu alternatif dari yang lain. Dengan kata lain, biaya peluang adalah peluang yang hilang atau terlewatkan sebagai akibat dari suatu pilihan atau keputusan. Ketika kita memperhitungkan biaya peluang, ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan manfaat dari tindakan alternatif dan bukan hanya pilihan saat ini yang dipertimbangkan dalam analisis biaya-manfaat.
Dengan mempertimbangkan semua opsi dan potensi peluang yang terlewatkan, analisis biaya-manfaat menjadi lebih menyeluruh dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Selain biaya peluang, beberapa biaya lain juga harus dipertimbangkan.
Manfaat yang harus dipertimbangkan mungkin termasuk yang berikut
Langkah Satu: Brainstorm Biaya dan Manfaat
Pertama, luangkan waktu untuk melakukan brainstorming semua biaya yang terkait dengan proyek, dan buatlah daftarnya. Kemudian, lakukan hal yang sama untuk semua manfaat proyek. Dapatkah Anda memikirkan biaya tak terduga? Dan apakah ada manfaat yang mungkin tidak Anda antisipasi pada awalnya?
Langkah Kedua: Tetapkan Nilai Moneter ke Biaya
Biaya termasuk biaya sumber daya fisik yang dibutuhkan, serta biaya tenaga manusia yang terlibat dalam semua fase proyek. Biaya seringkali relatif mudah diperkirakan (dibandingkan dengan pendapatan).
Penting bagi Anda untuk memikirkan sebanyak mungkin biaya terkait. Misalnya, berapa biaya pelatihan? Apakah akan ada penurunan produktivitas saat orang mempelajari sistem atau teknologi baru, dan berapa biayanya?
Langkah Tiga: Tetapkan Nilai Moneter untuk Manfaat
Langkah ini kurang mudah. Pertama, seringkali sangat sulit untuk memprediksi pendapatan secara akurat, terutama untuk produk baru. Kedua, seiring dengan keuntungan finansial yang Anda antisipasi, seringkali ada manfaat tidak berwujud, atau lunak, yang merupakan hasil penting dari proyek tersebut.
Misalnya, apa dampaknya terhadap lingkungan, kepuasan karyawan, atau kesehatan dan keselamatan? Berapa nilai moneter dari dampak itu?
Sebagai contoh, apakah melestarikan monumen kuno bernilai $500.000, atau bernilai $5.000.000 karena kepentingan sejarahnya? Atau, apa nilai perjalanan bebas stres ke tempat kerja di pagi hari? Di sini, penting untuk berkonsultasi dengan pemangku kepentingan lain dan memutuskan bagaimana Anda akan menghargai barang-barang tak berwujud ini.
Langkah Empat: Bandingkan Biaya dan Manfaat
Terakhir, bandingkan nilai biaya Anda dengan nilai keuntungan Anda, dan gunakan analisis ini untuk memutuskan tindakan Anda.
Untuk melakukannya, hitung total biaya dan total keuntungan Anda, dan bandingkan kedua nilai tersebut untuk menentukan apakah keuntungan Anda melebihi biaya Anda. Pada tahap ini penting untuk mempertimbangkan waktu pengembalian, untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi Anda untuk mencapai titik impas – titik waktu di mana manfaat baru saja melunasi biayanya.
Untuk contoh sederhana, di mana manfaat yang sama diterima setiap periode, Anda dapat menghitung periode pengembalian dengan membagi total biaya proyek yang diproyeksikan dengan total pendapatan yang diproyeksikan:
Total biaya / Total pendapatan (atau manfaat) = Lamanya waktu (payback period)
Contoh Analisis Biaya-Manfaat
Misalkan ada dua proyek di mana proyek pertama mengeluarkan biaya total $8.000 dan mendapatkan keuntungan total $12.000 sedangkan di sisi lain proyek kedua menimbulkan biaya sebesar Rs. $11.000 dan mendapatkan keuntungan sebesar $20.000, oleh karena itu, dengan menerapkan analisis biaya-manfaat, rasio Biaya-Manfaat dari proyek pertama adalah 1,5 ($8.000/ $12.000) dan rasio proyek kedua adalah 1,81 ($11.000/$20.000) yang berarti proyek kedua layak menjadi memiliki rasio biaya-manfaat yang tinggi.
Nilai waktu dari uang merupakan konsep sentral dalam melakukan analisis biaya-manfaat. Alasannya adalah jumlah uang yang diterima hari ini memiliki nilai yang lebih besar daripada mendapatkan jumlah uang yang sama di masa depan. Mengkompensasi perbedaan antara nilai sekarang dan nilai uang masa depan sangat penting jika analisis biaya-manfaat adalah untuk secara akurat menghitung biaya dan manfaat dari tindakan yang sedang dipelajari.