Lihatlah sekelilingmu. Apa pun yang kita lihat, sentuh, atau rasakan adalah contoh materi. Materi memiliki sifat yang berbeda. Pada materi kali ini kita akan mempelajari tentang sifat fisika dan kimia suatu zat.
Sifat-sifat atau sifat-sifat yang membuat satu materi berbeda dari yang lain disebut sifat-sifat materi. Sifat materi umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori: fisik atau kimia.
Sifat-sifat yang dapat diamati atau diukur tanpa mengubah komposisi materi disebut sifat fisika. Ini digunakan untuk mengamati dan mendeskripsikan materi. Contoh umum dari sifat fisik termasuk kerapatan, warna, kekerasan, titik leleh dan titik didih, dan konduktivitas listrik.
Sifat fisik selanjutnya diklasifikasikan sebagai sifat intensif dan ekstensif, tergantung pada apakah mereka dipengaruhi oleh ukuran atau luasnya materi.
Properti intensif tidak bergantung pada ukuran sistem atau jumlah material dalam sistem. Beberapa sifat intensif suatu benda antara lain suhu, indeks bias, massa jenis, dan kekerasan. Misalnya, ketika berlian dipotong, potongan-potongannya mempertahankan kekerasan intrinsiknya. Sebaliknya, properti ekstensif adalah tambahan untuk subsistem yang independen dan tidak berinteraksi. Artinya, properti sebanding dengan jumlah materi dalam sistem.
JENIS PROPERTI FISIK | DEFINISI | CONTOH |
Sifat intensif | Properti fisik yang akan sama terlepas dari jumlah materi | densitas: ukuran massa per satuan volume warna: pigmen atau naungan konduktivitas: listrik mengalir melalui zat kelenturan: jika suatu zat dapat diratakan kilau: seberapa mengkilap zat itu terlihat? |
Properti yang luas | Sifat fisik yang akan berubah jika jumlah materi berubah | massa: berapa banyak materi dalam sampel? volume: berapa banyak ruang yang dibutuhkan sampel? panjang: berapa panjang sampelnya? |
Selain sifat fisik, materi memiliki sifat kimia. Sifat kimia menggambarkan kemampuan suatu zat untuk mengubah identitasnya setelah bereaksi dengan sesuatu yang lain. Ini adalah perilaku yang ditampilkan materi ketika mengalami perubahan kimia.
Misalnya, jika Anda meninggalkan sepeda di luar sepanjang musim panas, kemungkinan besar sepeda akan mulai berkarat. Ini terjadi ketika besi dalam logam bereaksi dengan oksigen dan uap air di udara. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya oksida besi, yang merupakan endapan jingga kemerahan yang kita sebut 'karat'. Istilah yang lebih umum untuk berkarat adalah 'korosi'. Besi sangat keras dan berwarna perak, sedangkan besi oksida bersisik dan berwarna coklat kemerahan.
Selain kemampuan untuk berkarat, sifat kimia lainnya termasuk reaktivitas dan mudah terbakar.
Reaktivitas adalah kemampuan materi untuk bergabung secara kimiawi dengan zat lain. Beberapa jenis materi sangat reaktif; yang lain sangat tidak reaktif. Misalnya, potasium sangat reaktif, bahkan dengan air. Ketika sepotong kecil potasium ditambahkan ke sejumlah kecil air, ia bereaksi secara eksplosif.
Kemudahan terbakar adalah kemampuan materi untuk terbakar. Saat materi terbakar, ia bergabung dengan oksigen dan berubah menjadi zat yang berbeda. Kayu adalah contoh bahan yang mudah terbakar. Bahan bakar fosil, seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi, serta bahan bakar yang terbuat dari minyak bumi seperti bensin dan minyak tanah juga mudah terbakar.
Sifat kimia sangat berguna dalam mengidentifikasi zat. Namun, tidak seperti sifat fisik, sifat kimia hanya dapat diamati ketika zat tersebut sedang dalam proses perubahan menjadi zat yang berbeda.
Berikut adalah beberapa contoh sifat kimia
Segala sesuatu yang kita lihat, sentuh, atau rasakan adalah masalah - itu ada di sekitar kita. Semua materi memiliki sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik, seperti kerapatan, massa, dan volume, adalah sifat-sifat yang dapat diamati atau diukur tanpa mengubah komposisi materi. Sifat kimia adalah sifat yang dapat diamati atau diukur hanya jika suatu materi mengalami perubahan menjadi materi yang sama sekali berbeda.