Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari apa itu Teorema Pythagoras dan bagaimana menggunakannya.
Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku memiliki satu sudut 90 derajat di dalam segitiga, yang disebut sudut siku-siku. Seringkali, sudut kanan ditunjukkan dengan sebuah kotak.
Sisi miring
Dalam segitiga siku-siku, sisi miring adalah sisi terpanjang. Ini adalah sisi tepat di seberang sudut kanan. Ini adalah satu-satunya sisi segitiga yang bukan merupakan bagian dari sudut siku-siku.
Eksponen
Eksponen adalah angka yang muncul sedikit di atas kanan angka lain seperti ini: 2 3 . Ini adalah besaran yang menunjukkan pangkat yang diberikan angka atau ekspresi yang diberikan, sebagai simbol di samping angka atau ekspresi (misalnya 2 3 = 2 × 2 × 2).
Lebih dari 2000 tahun, penemuan luar biasa tentang segitiga dibuat:
Ketika sebuah segitiga memiliki sudut siku-siku (90 o ) dan bujur sangkar dibuat pada masing-masing dari ketiga sisinya, maka bujur sangkar terbesar memiliki luas yang sama persis dengan dua bujur sangkar lainnya!
Ini disebut "Teorema Pythagoras" dan dapat ditulis dalam satu persamaan singkat sebagai:
Di mana,
c adalah sisi terpanjang dari segitiga.
a dan b adalah dua sisi lainnya.
Karena sisi terpanjang dari segitiga disebut 'hipotenusa', definisi formalnya adalah:
Pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miringnya sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi lainnya.
Teorema Pythagoras menyatakan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku, di mana c adalah sisi miring, dan a dan b adalah sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku. Rumusnya adalah:
a2 + b2 = c2
Dibaca ''a-kuadrat ditambah b-kuadrat sama dengan c-kuadrat.''
Mari kita lihat cara kerjanya.
Contoh 1
Perhatikan segitiga siku-siku berikut dengan sisi 3,4,5
⇒ 3 2 + 4 2 = 5 2
⇒ 9 + 16 = 25
Jadi, kami melihatnya berhasil!
Ini berguna karena jika kita mengetahui panjang dua sisi segitiga siku-siku, kita dapat mencari panjang sisi ketiganya. Tapi ingat itu hanya bekerja pada segitiga siku-siku!
Contoh #2
Mari kita selesaikan satu segitiga lagi di bawah ini. Dapatkah kamu mengetahui nilai c ?
⇒ 5 2 + 12 2 = c 2
⇒ 25 + 144 = c 2
⇒ 169 = c 2
⇒ \(\sqrt{169}\) = c
⇒ 13 = c
Jadi, nilai c adalah 13.
Contoh #3
Mari kita lihat jenis soal lain menggunakan Teorema Pythagoras.
Apakah segitiga berikut memiliki sudut siku-siku?
Terapkan Teorema Pythagoras:
⇒ a 2 + b 2 = c 2
Memecahkan untuk a 2 + b 2 , kita dapatkan
⇒ 10 2 + 24 2 = 100 + 576 = 676
Pemecahan untuk c 2
⇒ c 2 = 26 2 = 676
Mereka sama, jadi YA segitiga ini memiliki sudut siku-siku.
Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan bulat yang digunakan dalam Teorema Pythagoras, yaitu a, b, dan c.
Teorema Pythagoras menggambarkan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku. Kuadrat sisi miring, sisi yang berlawanan dengan sudut siku-siku, sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi. Rumusnya adalah: a 2 + b 2 = c 2 . Kita dapat menentukan apakah segitiga itu siku-siku atau tidak dan juga menggunakan Teorema Pythagoras untuk menemukan panjang sisi yang hilang dari segitiga siku-siku.