Elastisitas adalah konsep sentral dalam ekonomi dan diterapkan dalam banyak situasi. Dalam pelajaran ini, kita akan membahas elastisitas dalam ekonomi, termasuk definisinya, berbagai jenis elastisitas, dan pengaruhnya.
Elastisitas mengacu pada daya tanggap satu variabel ekonomi, seperti kuantitas yang diminta terhadap perubahan variabel lain seperti harga.
Misalnya, Anda mendesain iklan billboard untuk bisnis lokal. Anda menagih $200 per iklan papan reklame dan saat ini menjual 12 iklan papan reklame dalam sebulan. Biaya Anda meningkat, jadi pertimbangkan untuk menaikkan harga menjadi $250. Hukum permintaan mengatakan bahwa Anda tidak akan menjual banyak papan reklame jika Anda menaikkan harga. Berapa banyak papan reklame yang lebih sedikit? Berapa banyak pendapatan Anda akan turun, atau mungkin meningkat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menggunakan konsep elastisitas, yang mengukur seberapa besar respon satu variabel terhadap perubahan variabel lain. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar tanggapan pembeli dan penjual terhadap perubahan kondisi pasar.
Elastisitas y terhadap x dihitung sebagai rasio persentase perubahan jumlah y terhadap persentase perubahan jumlah x. Dalam bentuk aljabar, elastisitas (E) didefinisikan sebagai
\(E = \frac{\%\Delta y }{\%\Delta x}\)
Jika E lebih besar dari 1, y elastis terhadap x. Itu berarti permintaan barang atau jasa berubah ketika harga atau pendapatan berubah. Beberapa contoh barang elastis antara lain pakaian atau barang elektronik.
Jika E kurang dari 1, y inelastis terhadap x. Itu berarti permintaan akan suatu barang atau jasa relatif statis bahkan ketika harga berubah. Beberapa barang inelastis adalah barang seperti makanan dan obat resep.
Jika E sama dengan 1, y adalah "unit elastis" terhadap x. Itu berarti permintaan barang atau jasa persis sebanding dengan perubahan harga. Misalnya, perubahan harga sebesar 20% menyebabkan perubahan permintaan sebesar 20%.
Perhatikan diagram di bawah ini yang menunjukkan elastisitas permintaan. Perubahan harga (p) kue buatan sendiri Susie dan perubahan yang sesuai dalam kuantitas yang diminta. Garis miring itu disebut kurva permintaan . Pada harga $1,50, kuantitas yang diminta adalah tiga unit. Ketika harga diturunkan menjadi $1,00, jumlah permintaan meningkat menjadi lima unit. Bu Susie kemudian dapat membuat asumsi bahwa setiap kenaikan harga akan mengakibatkan berkurangnya pembelian kuenya.
Ada empat jenis elastisitas, masing-masing mengukur hubungan antara dua variabel ekonomi yang signifikan. Ini adalah:
Ini mengukur respons kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
Mari kita ambil contoh sederhana bensin. Lonjakan harga bensin sebesar 60% mengakibatkan penurunan pembelian bensin sebesar 15%. Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, perhitungan elastisitas harga permintaan dapat dilakukan sebagai berikut:
Elastisitas harga permintaan = persentase perubahan kuantitas/persentase perubahan harga
Elastisitas harga permintaan = − \(\frac{15}{60}\) = − \(\frac{1}{4}\) atau − 0,25
Ini mengukur respons kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga.
Mari kita ambil contoh sederhana pizza. Lonjakan harga pizza sebesar 40% mengakibatkan peningkatan pasokan pizza sebesar 25%. Menggunakan rumus yang disebutkan di atas, elastisitas harga penawaran dapat dihitung sebagai:
Elastisitas harga penawaran = % perubahan kuantitas yang ditawarkan ∕ % perubahan harga
Elastisitas harga penawaran = 25% ∕ 40%
Elastisitas harga penawaran = 0,625
Ini mengukur ketanggapan kuantitas yang diminta dari satu barang (X), terhadap perubahan harga barang lain (Y).
Asumsikan produk A (mentega) memiliki perubahan positif 10% dalam kuantitas yang diminta ketika produk B (margarin) memiliki perubahan atau kenaikan harga positif 5%. Jika kita memasukkan angka-angka itu ke dalam rumus kita, kita melihatnya
10% ∕ 5% sama dengan 2. Jadi, apa maksudnya? Aturan praktis berikut diterapkan untuk menentukan hubungan antara dua barang.
Jika elastisitas harga silang > 0, maka kedua barang tersebut adalah barang substitusi.
Jika elastisitas harga silang = 0, maka kedua barang tersebut saling bebas.
Jika elastisitas harga silang < 0, maka kedua barang tersebut komplementer.
Dalam contoh di atas dengan elastisitas = 2, kita dapat mengatakan bahwa mentega dan margarin adalah barang substitusi satu sama lain. Ketika harga margarin naik, banyak orang beralih ke mentega. Anda dapat meningkatkan penjualan satu barang dengan menaikkan harga barang lainnya.
Ini mengukur respons kuantitas yang diminta terhadap perubahan pendapatan konsumen.
Mari kita asumsikan ekonomi berjalan baik dan pendapatan setiap orang naik 30%. Karena orang memiliki uang ekstra dan mampu membeli sepatu yang lebih bagus, jumlah permintaan sepatu murah berkurang 10%.
Elastisitas pendapatan sepatu murah adalah:
Elastisitas pendapatan = −10% ∕ 30% =−0,33
Keuntungan:
Kekurangan
Tidak ada kerugian apapun kecuali mungkin tidak membantu dalam pengambilan keputusan jika pengguna tidak tahu bagaimana menginterpretasikan dan menerapkan hasilnya. Penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kuantitas yang diminta, selain perubahan harga. Faktor-faktor ini termasuk perubahan pendapatan, keadaan keluarga atau lingkungan ekonomi eksternal.